Asuransi Sosial Prajurit TNI Anggota POLRI Dan Pegawai Aparatur Sipil Negara Di Lingkungan Kementerian Pertahanan Dan Kepolisian Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015

Kerangka<< >>

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

  1. bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia perlu dilakukan pengaturan terhadap penyelenggaraan asuransi sosial;

  2. bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti;

  3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat :

  1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

  2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun dan Tunjangan kepada Prajurit Sukarela (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2812);

  3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2906);

  4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168);

  5. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439);

  6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

  7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN KEPOLISIAN NEGARA BAB I KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:


  8. Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Asuransi Sosial adalah asuransi yang bersifat wajib untuk memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang dialami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau anggota keluarganya.

  9. Prajurit adalah anggota Tentara Nasional Indonesia.

  10. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Anggota Polri adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

  11. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

  12. Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disingkat PNS Kemhan adalah PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan.

  13. Pegawai Negeri Sipil Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat PNS Polri adalah PNS di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

  14. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

  15. Tabungan Hari Tua yang selanjutnya disingkat THT adalah tabungan yang bersumber dari iuran peserta dan iuran pemerintah beserta pengembangannya yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai pada saat yang bersangkutan berhenti baik karena mencapai usia pensiun maupun bukan karena mencapai usia pensiun.

  16. Jaminan Kecelakaan Kerja yang selanjutnya disingkat JKK adalah perlindungan atas risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja selama masa dinas.

  17. Jaminan Kematian yang selanjutnya disingkat JKm adalah perlindungan atas risiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja dan bukan karena dinas khusus.

  18. Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh penerima pensiun setiap bulan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

  19. Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara teratur oleh Peserta dan/atau Pemberi Kerja.

  20. Penghasilan adalah penerimaan setiap bulan yang meliputi gaji pokok, tunjangan istri/suami, dan tunjangan anak.

  21. Gugur adalah:

    1. Prajurit dan PNS Kemhan yang meninggal dunia dalam melaksanakan tugas pertempuran atau tugas operasi di dalam atau di luar negeri sebagai akibat tindakan langsung lawan; atau

    2. Anggota Polri dan PNS Polri yang meninggal dunia dalam tugas kepolisian, sebagai akibat dari tindakan langsung lawan atau yang menentang negara atau pemerintahan yang sah.

  22. Tewas adalah:

    1. Prajurit dan PNS Kemhan yang meninggal dunia dalam melaksanakan tugas berdasarkan perintah dinas bukan sebagai akibat tindakan langsung lawan; atau

    2. Anggota Polri dan PNS Polri yang meninggal dunia dalam menjalankan tugas kepolisian atau dalam keadaan lain yang berhubungan langsung dengan dinas.

  23. Meninggal Dunia Biasa adalah meninggal dunia karena sebab tertentu yang bukan karena sedang menjalankan tugas atau karena hubungan dengan pelaksanaan dinas.

  24. Cacat adalah keadaan berkurang atau hilangnya anggota badan, atau hilangnya fungsi tubuh baik jasmani dan/atau rohani, yang secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan untuk menjalankan pekerjaan.

  25. Cacat Tingkat III adalah cacat jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak mampu sama sekali untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan apapun, sehingga menjadi beban orang lain.

  26. Cacat Tingkat II adalah cacat jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak mampu lagi melaksanakan tugas dengan baik namun masih dapat berkarya di luar jajaran TNI, Polri, atau PNS Kemhan dan PNS Polri.

  27. Cacat Tingkat I adalah cacat jasmani dan/atau rohani yang tidak mengakibatkan yang bersangkutan terganggu dalam melaksanakan tugas di jajaran TNI, Polri, atau PNS Kemhan dan PNS Polri.

  28. Faktor Indeks Iuran yang selanjutnya disingkat FII adalah indeks manfaat terhadap Penghasilan terakhir pada saat peserta pensiun, berhenti, Gugur, Tewas, atau Meninggal Dunia Biasa yang dihitung berdasarkan kombinasi formulasi manfaat pasti dan formulasi iuran pasti.

  29. Pejabat yang Berwajib adalah pejabat yang karena tugas dan/atau jabatannya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku antara lain membuat dan menandatangani surat keterangan, surat pernyataan, berita acara, dan surat-surat lain yang serupa dengan itu.

  30. Pinjaman Uang Muka Kredit Pemilikan Rumah yang selanjutnya disingkat PUM KPR adalah sejumlah uang sebagai pinjaman tanpa bunga untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah yang diberikan kepada Prajurit, Anggota Polri, PNS Kemhan, dan PNS Polri.

  31. Pemberi Kerja adalah Pemerintah yang mempekerjakan peserta.

  32. Pengelola Program adalah badan hukum yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk mengelola Asuransi Sosial bagi peserta.

  33. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan.

  34. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Kapolri adalah pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penanggung jawab penyelenggaraan fungsi kepolisian.

  35. Panglima adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia.

    Pasal 2

    Asuransi Sosial dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi program:

    1. THT;

    2. JKK;

    3. JKm; dan

    4. Pensiun. BAB II TABUNGAN HARI TUA Bagian Kesatu Kepesertaan


    Pasal 3
    (1)

    Peserta program THT terdiri atas:

    1. Prajurit;

    2. Anggota Polri;

    3. PNS Kemhan;

    4. Calon PNS Kemhan;

    5. PNS Polri;

    6. Calon PNS Polri;

    7. PPPK Kemhan; dan

    8. PPPK Polri.

    (2)

    Kepesertaan program THT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhitung mulai tanggal pengangkatan dan gajinya dibayarkan.


    Pasal 4

    Kepesertaan program THT berakhir apabila:

    1. diberhentikan dari dinas keprajuritan;

    2. diberhentikan dari Anggota Polri;

    3. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Kemhan;

    4. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Polri; atau

    5. diputus hubungan perjanjian kerja sebagai PPPK. Bagian Kedua Manfaat Program THT


    Pasal 5

    Manfaat program THT meliputi:

    1. tabungan asuransi;

    2. nilai tunai tabungan asuransi;

    3. biaya pemakaman peserta pensiunan;

    4. biaya pemakaman istri atau suami; dan

    5. biaya pemakaman anak. Paragraf 1 Tabungan Asuransi


    Pasal 6
    (1)

    Tabungan asuransi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a diberikan kepada peserta yang diberhentikan dengan hak pensiun atau tunjangan bersifat pensiun.

    (2)

    Besar tabungan asuransi dihitung dengan formula FII dikalikan Penghasilan terakhir sebelum pensiun. Paragraf 2 Nilai Tunai Tabungan Asuransi


    Pasal 7
    (1)

    Nilai tunai tabungan asuransi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b diberikan kepada peserta yang diberhentikan tanpa hak pensiun, tanpa tunjangan bersifat pensiun, atau kepada ahli waris dari peserta yang Gugur, Tewas, dan Meninggal Dunia Biasa dalam status dinas aktif.

    (2)

    Besar nilai tunai tabungan asuransi dihitung dengan formula FII dikalikan Penghasilan terakhir pada saat berhenti atau Gugur, Tewas, dan Meninggal Dunia Biasa. Paragraf 3 Biaya Pemakaman Peserta Pensiunan


    Pasal 8
    (1)

    Biaya pemakaman peserta pensiunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan kepada ahli waris peserta.

    (2)

    Biaya pemakaman peserta pensiunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah). Paragraf 4 Biaya Pemakaman Istri atau Suami


    Pasal 9
    (1)

    Biaya pemakaman istri atau suami yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d diberikan kepada peserta atau ahli waris.

    (2)

    Biaya pemakaman istri atau suami sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah). Paragraf 5 Biaya Pemakaman Anak


    Pasal 10
    (1)

    Biaya pemakaman anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e diberikan kepada peserta atau ahli waris.

    (2)

    Biaya pemakaman anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada paling banyak 2 (dua) anak yang masuk dalam tunjangan.

    (3)

    Biaya pemakaman anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah). Bagian Ketiga Iuran Program THT


    Pasal 11
    (1)

    Iuran program THT terdiri atas:

    1. Iuran peserta; dan

    2. Iuran Pemberi Kerja.

    (2)

    Iuran peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebesar 3,25% (tiga koma dua puluh lima persen) dari Penghasilan setiap bulan.

    (3)

    Iuran Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.

    (4)

    Kewajiban membayar iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimulai pada saat peserta menerima Penghasilan pertama dan berakhir pada saat peserta menerima Penghasilan terakhir. BAB III PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA Bagian Kesatu Kepesertaan


    Pasal 12
    (1)

    Peserta program JKK terdiri atas:

    1. Prajurit;

    2. Anggota Polri;

    3. PNS Kemhan;

    4. Calon PNS Kemhan;

    5. PNS Polri;

    6. Calon PNS Polri;

    7. PPPK Kemhan; dan

    8. PPPK Polri.

    (2)

    Peserta program JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b tidak termasuk prajurit siswa Tentara Nasional Indonesia dan peserta didik Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    (3)

    Kepesertaan program JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhitung mulai tanggal pengangkatan dan gajinya dibayarkan.


    Pasal 13

    Kepesertaan program JKK berakhir apabila:

    1. diberhentikan dari dinas keprajuritan;

    2. diberhentikan dari Anggota Polri;

    3. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Kemhan;

    4. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Polri; atau

    5. diputus hubungan perjanjian kerja sebagai PPPK. Bagian Kedua Manfaat Program JKK


    Pasal 14

    Manfaat program JKK meliputi:

    1. perawatan; dan/atau

    2. santunan.


    Pasal 15
    (1)

    Perawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf a meliputi:

    1. pemeriksaan dasar dan penunjang;

    2. perawatan dasar tingkat pertama dan lanjutan;

    3. rawat inap kelas I rumah sakit pemerintah, rumah sakit pemerintah daerah, atau rumah sakit swasta yang setara;

    4. perawatan intensif;

    5. penunjang diagnostik;

    6. pengobatan;

    7. pelayanan khusus;

    8. alat kesehatan dan implant;

    9. jasa dokter dan/atau medis;

    10. operasi;

    11. transfusi darah; dan/atau

    12. rehabilitasi medik.

    (2)

    Perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada peserta yang mengalami kecelakaan dalam perjalanan dari rumah ke tempat kerja atau sebaliknya, kecelakaan di tempat kerja di luar tugas latihan dan operasi, dan/atau penyakit yang timbul akibat kerja.

    (3)

    Perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sampai dengan peserta sembuh.

    (4)

    Perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan pada rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, atau fasilitas perawatan terdekat.

    (5)

    Dalam hal perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat dipenuhi, peserta dapat diberikan perawatan pada rumah sakit lain dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

    (6)

    Perawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan berdasarkan kebutuhan medis yang ditetapkan oleh dokter.


    Pasal 16

    Santunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf b meliputi:

    1. santunan cacat dinas khusus;

    2. santunan cacat dinas biasa;

    3. santunan risiko kematian khusus karena gugur;

    4. santunan risiko kematian khusus karena tewas;

    5. biaya pengangkutan peserta kecelakaan kerja; dan/atau f. bantuan beasiswa.


    Pasal 17
    (1)

    Santunan cacat dinas khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a dan santunan cacat dinas biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b meliputi:

    1. santunan Cacat Tingkat III;

    2. santunan Cacat Tingkat II; dan

    3. santunan Cacat Tingkat I.

    (2)

    Santunan cacat dinas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

    1. golongan C; dan

    2. golongan B.

    (3)

    Santunan cacat dinas biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan cacat golongan A.

    (4)

    Besar santunan cacat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perhitungannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.


    Pasal 18
    (1)

    Santunan risiko kematian khusus karena Gugur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c diberikan kepada ahli waris peserta sebesar Rp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

    (2)

    Santunan risiko kematian khusus karena Tewas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf d diberikan kepada ahli waris peserta sebesar Rp275.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah).


    Pasal 19

    Biaya pengangkutan peserta kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf e paling banyak sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).


    Pasal 20
    (1)

    Bantuan beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf f diberikan untuk anak peserta yang Gugur, Tewas, atau Cacat Tingkat III.

    (2)

    Bantuan beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).

    (3)

    Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk 1 (satu) orang anak dengan ketentuan:

    1. masih sekolah atau terdaftar resmi di lembaga pendidikan;

    2. berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun;

    3. belum pernah menikah; dan

    4. belum bekerja.

    (4)

    Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan sekaligus.


    Pasal 21
    (1)

    Santunan cacat dinas khusus dan santunan cacat dinas biasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a dan huruf b ditentukan atas dasar tingkat dan golongan kecacatan.

    (2)

    Penentuan tingkat dan golongan kecacatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri, Panglima, atau Kapolri berdasarkan hasil pengujian dan penilaian kecacatan Prajurit, Anggota Polri, PNS, dan PPPK oleh panitia evaluasi kecacatan.

    (3)

    Panitia evaluasi kecacatan dibentuk ditingkat pusat atau daerah dan ditetapkan oleh Menteri, Panglima, atau Kapolri.

    (4)

    Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan status tingkat dan golongan kecacatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri, Peraturan Panglima, atau Peraturan Kapolri.


    Pasal 22
    (1)

    Santunan risiko kematian khusus Gugur atau Tewas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c dan huruf d ditentukan atas dasar penetapan status Gugur atau Tewas.

    (2)

    Status Gugur atau Tewas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c dan huruf d ditetapkan oleh Menteri, Panglima, atau Kapolri berdasarkan kriteria penugasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (3)

    Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan status Gugur atau Tewas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri, Peraturan Panglima, atau Peraturan Kapolri. Bagian Ketiga Iuran Program JKK


    Pasal 23
    (1)

    Iuran program JKK ditanggung oleh Pemberi Kerja.

    (2)

    Iuran program JKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar 0,41% (nol koma empat puluh satu persen) dari gaji peserta setiap bulan. BAB IV PROGRAM JAMINAN KEMATIAN Bagian Kesatu Kepesertaan


    Pasal 24
    (1)

    Peserta program JKm terdiri atas:

    1. Prajurit;

    2. Anggota Polri;

    3. PNS Kemhan;

    4. Calon PNS Kemhan;

    5. PNS Polri;

    6. Calon PNS Polri;

    7. PPPK Kemhan; dan

    8. PPPK Polri.

    (2)

    Peserta program JKm sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b tidak termasuk prajurit siswa Tentara Nasional Indonesia dan peserta didik Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    (3)

    Kepesertaan program JKm berakhir apabila:

    1. diberhentikan dari dinas keprajuritan;

    2. diberhentikan dari Anggota Polri;

    3. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Kemhan;

    4. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Polri; atau

    5. diputus hubungan perjanjian kerja sebagai PPPK. Bagian Kedua Manfaat Program JKm


    Pasal 25

    Manfaat program JKm meliputi:

    1. santunan risiko kematian, terdiri atas:


  36. santunan kematian sekaligus;

  37. uang duka wafat; dan

  38. biaya pemakaman.

    1. bantuan beasiswa.

      Pasal 26

      Manfaat santunan risiko kematian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a diberikan kepada ahli waris dari peserta yang Meninggal Dunia Biasa dalam status dinas aktif.


      Pasal 27
      (1)

      Santunan kematian sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a angka 1 sebagai berikut:


    2. perwira Tentara Nasional Indonesia, perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan PNS yang menduduki jabatan pimpinan tinggi madya, jabatan pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator, dan jabatan pengawas sebesar Rp17.000.000,00 (tujuh belas juta rupiah); dan

    3. bintara dan tamtama Tentara Nasional Indonesia, bintara dan tamtama Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan PNS yang menduduki jabatan pelaksana sebesar Rp15.500.000,00 (lima belas juta lima ratus ribu rupiah).

      (2)

      Santunan kematian sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a angka 1 bagi PPPK diberikan dengan besaran sesuai dengan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

      Pasal 28

      Uang duka wafat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a angka 2 diberikan kepada ahli waris dari Prajurit, Anggota Polri, dan PNS sebesar tiga kali gaji.


      Pasal 29

      Biaya pemakaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf a angka 3 diberikan kepada ahli waris dari Prajurit, Anggota Polri, dan PNS sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).


      Pasal 30

      (1)

      Bantuan beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b diberikan sebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

      (2)

      Bantuan beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk 1 (satu) orang anak peserta dengan ketentuan:

    4. masih sekolah atau terdaftar resmi di lembaga pendidikan;

    5. berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun;

    6. belum pernah menikah; dan

    7. belum bekerja.

      (3)

      Bantuan beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sekaligus. Bagian Ketiga Iuran Program JKm Pasal 31

      (1)

      Iuran program JKm ditanggung oleh Pemberi Kerja.

      (2)

      Iuran program JKm sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar 0,67% (nol koma enam puluh tujuh persen) dari gaji peserta per bulan. BAB V PROGRAM PENSIUN Bagian Kesatu Kepesertaan Pasal 32

      (1)

      Peserta program Pensiun terdiri atas:

    8. Prajurit;

    9. Anggota Polri;

    10. PNS Kemhan;

    11. Calon PNS Kemhan;

    12. PNS Polri; dan

    13. Calon PNS Polri.

      (2)

      Kepesertaan program Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhitung mulai tanggal pengangkatan dan gaji dibayarkan.

      Pasal 33

      Kepesertaan program Pensiun berakhir apabila:


    14. diberhentikan dari dinas keprajuritan;

    15. diberhentikan dari Anggota Polri;

    16. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Kemhan; atau

    17. diberhentikan dari PNS dan Calon PNS Polri. Bagian Kedua Manfaat Program Pensiun

      Pasal 34

      Manfaat program Pensiun meliputi:


    18. jaminan Pensiun; dan

    19. nilai tunai Iuran Pensiun. Paragraf 1 Jaminan Pensiun

      Pasal 35

      Jaminan Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf a diberikan kepada peserta berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Paragraf 2 Nilai Tunai Iuran Pensiun


      Pasal 36
      (1)

      Nilai tunai Iuran Pensiun diberikan kepada peserta yang diberhentikan dengan hormat maupun tidak dengan hormat tanpa:


    20. hak Pensiun;

    21. tunjangan bersifat Pensiun;

    22. tunjangan; atau

    23. pesangon.

      (2)

      Dalam hal peserta aktif berstatus bujangan, atau berstatus duda atau janda tanpa anak atau anaknya sudah tidak masuk tunjangan, meninggal dunia bukan karena Gugur atau Tewas, nilai tunai Iuran Pensiun diberikan kepada ahli warisnya.

      (3)

      Dalam hal peserta aktif berstatus janda atau duda meninggal dunia tanpa hak pensiun, tunjangan bersifat pensiun, tunjangan, atau pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat (1), nilai tunai Iuran Pensiun diberikan kepada ahli warisnya.

      (4)

      Pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan kepada peserta yang diberhentikan terhitung mulai tanggal 1 Februari 1975 dan paling sedikit telah membayar Iuran 1 (satu) bulan. Pasal 37

      (1)

      Formula pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun bagi peserta yang diangkat dan diberhentikan sebelum tanggal 1 Januari 2001 sebagai berikut: F1 x P1 (2) Formula pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun bagi peserta yang diangkat dan diberhentikan setelah tanggal 1 Januari 2001 sebagai berikut: F2 x P2 (3) Formula pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun bagi peserta yang diangkat sebelum tanggal 1 Januari 2001 dan diberhentikan setelah tanggal 1 Januari 2001 sebagai berikut: ( F1 x P1) + { F2 x (P2 – P1) } (4) Besarnya faktor dalam formula sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) sesuai dengan tabel faktor sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

      Pasal 38

      Pendanaan pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun bersumber dari akumulasi pengelolaan Iuran Pensiun. Bagian Ketiga Iuran


      Pasal 39

      (1)

      Iuran terdiri atas:

    24. Iuran peserta; dan

    25. Iuran Pemberi Kerja.

      (2)

      Iuran peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebesar 4,75 % (empat koma tujuh puluh lima persen) dari Penghasilan setiap bulan.

      (3)

      Iuran Pemberi Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.

      (4)

      Kewajiban membayar Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimulai pada saat peserta menerima Penghasilan pertama dan berakhir pada saat peserta menerima Penghasilan terakhir. Pasal 40

      (1)

      Akumulasi Iuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) merupakan dana milik peserta secara kolektif yang dikuasai oleh pemerintah.

      (2)

      Akumulasi Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan oleh pemerintah untuk:

    26. membiayai pembayaran manfaat Pensiun;

    27. talangan pembayaran manfaat pensiun awal tahun;

    28. talangan pembayaran kekurangan manfaat pensiun akhir tahun;

    29. biaya penyelenggaraan pembayaran manfaat pensiun;

    30. pengembangan dalam instrumen investasi; dan

    31. PUM KPR.

      (3)

      Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan akumulasi Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Pasal 41

      (1)

      PUM KPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) huruf f hanya diberikan kepada peserta aktif.

      (2)

      Ketentuan mengenai tata cara pengajuan dan pemberian PUM KPR bagi peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri dan Peraturan Kapolri.

      (3)

      Ketentuan mengenai tata cara penyediaan, pencairan, dan pertanggungjawaban pemberian PUM KPR diatur oleh Pengelola Program. BAB VI PENYEDIAAN ANGGARAN, PEMBAYARAN IURAN, PENGAJUAN KLAIM, PEMBAYARAN KLAIM, DAN PELAPORAN PROGRAM Bagian Kesatu Penyediaan Anggaran dan Pembayaran Iuran Pasal 42

      (1)

      Pemberi Kerja wajib mengalokasikan anggaran untuk pembayaran Iuran program THT, JKK, JKm, dan pembayaran Iuran Pensiun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara setiap tahun.

      (2)

      Tata cara pengalokasian anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 43

      (1)

      Pemberi Kerja melakukan pembayaran Iuran program JKK dan JKm kepada Pengelola Program paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan.

      (2)

      Dalam hal tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, pembayaran Iuran dilakukan pada hari kerja berikutnya.

      Pasal 44

      Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan, pencairan, dan pertanggungjawaban Iuran program JKK dan JKm yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Bagian Kedua Pengajuan Klaim dan Pembayaran Klaim


      Pasal 45

      (1)

      Peserta atau ahli waris mengajukan klaim manfaat program THT, JKK, JKm, dan nilai tunai Iuran Pensiun kepada Pengelola Program.

      (2)

      Ahli waris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

    32. istri atau suami apabila peserta meninggal dunia meninggalkan istri atau suami;

    33. anak apabila peserta meninggal dunia tidak meninggalkan istri atau suami;

    34. orang tua apabila peserta meninggal dunia tidak meninggalkan istri atau suami ataupun anak; atau

    35. ahli waris lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan apabila peserta yang meninggal dunia tidak meninggalkan istri, suami, anak ataupun orang tua.

      (3)

      Dalam hal peserta yang meninggal dunia tidak meninggalkan istri, suami, anak ataupun orang tua, manfaat program THT untuk biaya pemakaman peserta pensiunan dapat diberikan kepada pihak lain yang mengurus pemakaman peserta.

      (4)

      Pengajuan pembayaran klaim manfaat program JKK berupa perawatan oleh peserta atau ahli waris kepada Pengelola Program dilakukan paling lambat 2 (dua) tahun sejak tanggal terjadinya kecelakaan.

      (5)

      Pengajuan pembayaran klaim manfaat program JKK berupa santunan Cacat oleh peserta atau ahli waris kepada Pengelola Program dilakukan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak tanggal terjadinya kecelakaan. Pasal 46

      (1)

      Pengelola Program membayar manfaat program THT, JKK, JKm, dan nilai tunai Iuran Pensiun paling lama 1 (satu) hari kerja sejak diterimanya persyaratan administrasi yang telah dinyatakan lengkap dan benar.

      (2)

      Pembayaran manfaat program THT, JKK, JKm, dan nilai tunai Iuran Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar secara sekaligus ( lumpsum) .

      Pasal 47

      Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan klaim manfaat, pembayaran manfaat, dan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46 diatur dengan Peraturan Pengelola Program.


      Pasal 48

      (1)

      Pengelola Program wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan program THT, JKK, JKm, dan Pensiun kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan, Menteri, dan Kapolri secara berkala, dengan tembusan kepada Panglima dan Kepala Staf Angkatan.

      (2)

      Ketentuan mengenai tata cara pelaporan dan jenis laporan penyelenggaraan program THT, JKK, JKm, dan Pensiun diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan. Pasal 49

      (1)

      Besaran Iuran dan manfaat program JKK dan JKm dapat dilakukan penyesuaian.

      (2)

      Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan hasil evaluasi secara berkala paling lama setiap 2 (dua) tahun.

      (3)

      Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan bersama dengan Menteri dan Kapolri.

      (4)

      Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan laporan penyelenggaraan program JKK dan JKm dari Pengelola Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48. BAB VII PENGELOLAAN PROGRAM Pasal 50

      (1)

      Iuran program THT, JKK, JKm, dan Pensiun dikelola dan dapat dikembangkan oleh Pengelola Program secara optimal dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.

      (2)

      Ketentuan mengenai tata cara pengelolaan dan pengembangan Iuran program THT, JKK, JKm, dan Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan.

      Pasal 51

      PT. Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) mengelola program Asuransi Sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


      Pasal 52

      (1)

      Dalam hal Pengelola Program tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada peserta, Pemerintah pusat dapat mengambil kebijakan khusus untuk menjamin kelangsungan program THT, JKK, JKm, dan Pensiun.

      (2)

      Kebijakan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan oleh Pemerintah pusat dalam hal terjadi krisis keuangan, kondisi tertentu yang memberatkan perekonomian, atau terdapat kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi solvabilitas Pengelola Program. BAB VIII PENGAWASAN

      Pasal 53

      Pengawasan terhadap penyelenggaraan Asuransi Sosial dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.


      Pasal 54

      (1)

      Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dilakukan oleh pengawas internal dan eksternal.

      (2)

      Pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh satuan pengawasan internal.

      (3)

      Pengawas eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:

    36. Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan, Inspektorat Pengawasan Umum Mabes Polri, dan Inspektorat Jenderal TNI;

    37. Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan;

    38. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; dan d. Auditor independen.

      (4)

      Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dilakukan secara bersama-sama dan dikoordinasikan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 55

      (1)

      Peserta Asuransi Sosial wajib memberi keterangan data secara tepat dan benar mengenai dirinya beserta seluruh anggota keluarga termasuk orang tuanya melalui instansi tempat yang bersangkutan berdinas.

      (2)

      Instansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan keterangan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara periodik kepada Pengelola Program.

      (3)

      Dalam hal peserta Asuransi Sosial pindah dan/atau alih status ke instansi di luar lingkungan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia maka kewajiban dan hak Asuransi Sosial yang bersangkutan akan mengikuti di instansi yang baru.

      (4)

      Dalam hal peserta Asuransi Sosial ditugaskan ke instansi di luar lingkungan Kemhan, TNI, Polri maka kewajiban dan hak Asuransi Sosial yang bersangkutan tetap mengikuti Asuransi Sosial di lingkungan Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pasal 56

      (1)

      Manfaat tabungan asuransi peserta yang diberhentikan dengan hak Pensiun atau tunjangan bersifat Pensiun sebelum Peraturan Pemerintah ini berlaku dan belum mengajukan klaim diberikan sebesar paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

      (2)

      Manfaat nilai tunai tabungan asuransi peserta yang diberhentikan tanpa hak pensiun atau tanpa tunjangan bersifat Pensiun sebelum Peraturan Pemerintah ini berlaku dan belum mengajukan klaim diberikan sebesar paling sedikit Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

      (3)

      Manfaat biaya pemakaman peserta pensiunan sebelum Peraturan Pemerintah ini berlaku dan ahli waris belum mengajukan klaim diberikan sebesar paling sedikit Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

      (4)

      Manfaat santunan risiko kematian sebelum Peraturan Pemerintah ini berlaku dan ahli waris belum mengajukan klaim diberikan sebesar paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).

      (5)

      Manfaat pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun sebelum Peraturan Pemerintah ini berlaku dan belum mengajukan klaim diberikan sebesar paling sedikit Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). BAB X KETENTUAN PERALIHAN

      Pasal 57

      Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, penyandang Cacat yang waktu kejadian cacatnya sebelum Peraturan Pemerintah ini diberlakukan dan belum dibayarkan santunan, pembayaran santunan dan tunjangan cacatnya tetap berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4770) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5257). BAB XI KETENTUAN PENUTUP


      Pasal 58

      Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku a. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.


    39. Ketentuan yang mengatur mengenai santunan cacat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4770) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2007 tentang Santunan dan Tunjangan Cacat Prajurit TNI (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5257), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; dan

    40. Ketentuan Pasal 72 ayat (1) huruf b dan Pasal 73 ayat (1) huruf b dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

      Pasal 59

      Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penyelenggaraan Asuransi Sosial yang sudah ada tetap berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini.


      Pasal 60

      Pembayaran Iuran program JKK dan JKm berdasarkan Peraturan Pemerintah ini dimulai bulan Juli 2015.


      Pasal 61

      Manfaat JKK dan JKm berdasarkan Peraturan Pemerintah ini diberikan terhitung mulai bulan Juli 2015.


      Pasal 62

      Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2015. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2015 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2015 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 324 PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 2012 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA I. UMUM Kesejahteraan sosial merupakan salah satu bentuk penghargaan Pemerintah kepada Prajurit, Anggota Polri, dan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diberikan pada saat masih dalam dinas aktif maupun setelah purna tugas. Penghargaan Pemerintah terkait dengan kesejahteraan sosial antara lain diwujudkan dalam bentuk pemberian manfaat Asuransi Sosial yang meliputi THT, JKK, JKm, dan Jaminan Pensiun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Manfaat Asuransi Sosial diselenggarakan dengan mewajibkan setiap Prajurit, Anggota Polri, PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk membayar iuran sebesar prosentase yang ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan cara memotong dari penghasilan atau gaji setiap bulannya. Selain itu Pemerintah juga berkewajiban mengiur berdasarkan peraturan perundang-undangan. Iuran tersebut dikelola oleh PT. Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero), hasilnya dikembalikan dalam bentuk pemberian Manfaat Asuransi Sosial, JKK, JKm, Pengembalian nilai tunai Iuran Pensiun dan PUM KPR. Manfaat Asuransi Sosial perlu ditingkatkan secara terus-menerus sejalan dengan perubahan kebutuhan hidup agar taraf hidup Prajurit, Anggota Polri, PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia tetap dapat terpelihara. Dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial berupa manfaat Asuransi Sosial perlu dibuat Peraturan Pemerintah untuk menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Pengelolaan iuran Asuransi Sosial yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan Prajurit, Anggota Polri, PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia pada saat masih berdinas aktif maupun setelah purna tugas merupakan substansi materi terpenting yang perlu diatur sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup yang terus mengalami perubahan. II. PASAL DEMI PASAL


      Pasal 1

      Cukup jelas.


      Pasal 2

      Cukup jelas.


      Pasal 3

      Cukup jelas.


      Pasal 4

      Cukup jelas.


      Pasal 5

      Huruf a Yang dimaksud dengan “tabungan asuransi” adalah tabungan yang diberikan sekaligus kepada peserta yang diberhentikan dengan hak Pensiun dan tunjangan bersifat Pensiun. Huruf b Yang dimaksud dengan “nilai tunai tabungan asuransi” adalah tabungan yang diberikan sekaligus kepada peserta yang diberhentikan tanpa hak Pensiun atau tunjangan bersifat Pensiun atau ahli waris dari peserta yang Gugur, Tewas, atau Meninggal Dunia Biasa dalam status dinas aktif. Huruf c Yang dimaksud dengan “biaya pemakaman peserta pensiunan” adalah santunan yang diberikan kepada ahli waris dalam hal peserta pensiunan Meninggal Dunia Biasa. Yang dimaksud dengan “peserta pensiunan” adalah peserta yang telah pensiun dari dinas yang dinyatakan dengan adanya Keputusan Pensiun. Huruf d Yang dimaksud dengan “biaya pemakaman istri atau suami” adalah santunan yang diberikan kepada peserta aktif, peserta pensiunan, atau ahli waris, dalam hal istri atau suami peserta aktif atau peserta pensiunan meninggal dunia yang terkait dengan potongan Iuran THT. Huruf e Yang dimaksud dengan “biaya pemakaman anak” adalah santunan yang diberikan kepada peserta aktif, peserta pensiunan, atau ahli waris, dalam hal anak Peserta aktif atau peserta pensiunan meninggal dunia yang terkait dengan potongan Iuran THT.


      Pasal 6

      Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Lampiran Contoh penghitungan sebagai berikut: - Peserta yang diangkat sebelum 1 Januari 2013 dan Pensiun terhitung mulai tanggal 1 Februari 2013 dihitung dengan menggunakan FII sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini. - Tahapan perhitungan TA:


    41. Menghitung menggunakan formulasi manfaat pasti {(0,6 x MI1 x P1) + (0,6 x MI2 x P2)} sampai dengan bulan Desember 2012;

    42. Menghitung menggunakan formulasi iuran pasti:

      1. sejak diangkat sampai dengan Desember 2012;

      2. sejak diangkat sampai dengan pensiun.

    43. Menghitung selisih butir b angka 1) dengan butir b angka 2);

    44. Menambahkan hasil perhitungan pada butir a dengan hasil perhitungan pada butir c;

    45. Menetapkan tingkat bunga real berdasarkan hasil perhitungan pada butir d;

    46. Menghitung indeks dari perbandingan hasil akumulasi iuran berdasarkan perhitungan pada butir e dengan penghasilan terakhir;

    47. Menghitung manfaat TA dengan menggunakan indeks pada butir f yang disebut FII dikalikan P. - Bagi Peserta yang diangkat terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dihitung dengan akumulasi iuran ditambah pengembangan.

      Pasal 7

      Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Lampiran Contoh penghitungan sebagai berikut: - Peserta yang diangkat sebelum 1 Januari 2013 dan diberhentikan sebelum atau pada 1 Januari 2013 dihitung dengan menggunakan formulasi manfaat pasti; - Peserta yang diangkat sebelum 1 Januari 2013 dan pensiun terhitung mulai tanggal 1 Februari 2013 dihitung dengan formulasi transisi manfaat pasti ke iuran pasti (FII dikalikan P); TA - Peserta yang diangkat sebelum 1 Januari 2013 dan diberhentikan setelah tanggal 1 Januari 2013 dihitung dengan formulasi transisi manfaat pasti ke iuran pasti (FII dikalikan P); NTTA - Bagi Peserta yang diangkat terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 dihitung dengan formulasi iuran pasti (akumulasi iuran ditambah dengan pengembangan).


      Pasal 8

      Cukup jelas.


      Pasal 9

      Ayat (1) Yang dimaksud dengan “istri atau suami yang sah” adalah istri atau suami yang tercantum dalam kartu penunjukan istri, kartu penunjukan suami, kartu suami, atau kartu istri. Ayat (2) Cukup jelas.


      Pasal 10

      Cukup jelas.


      Pasal 11

      Cukup jelas.


      Pasal 12

      Cukup jelas.


      Pasal 13

      Cukup jelas.


      Pasal 14

      Cukup jelas.


      Pasal 15

      Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d Cukup jelas. Huruf e Cukup jelas. Huruf f Cukup jelas. Huruf g Yang dimaksud dengan “pelayanan khusus” meliputi orthese, porthese, kacamata, dan gigi tiruan. Huruf h Cukup jelas. Huruf i Cukup jelas. Huruf j Cukup jelas. Huruf k Cukup jelas. Huruf l Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas. Ayat (5) Cukup jelas. Ayat (6) Cukup jelas.


      Pasal 16

      Cukup jelas.


      Pasal 17

      Cukup jelas.


      Pasal 18

      Cukup jelas.


      Pasal 19

      Cukup jelas.


      Pasal 20

      Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Huruf a Yang dimaksud dengan “sekolah atau terdaftar resmi di lembaga pendidikan” adalah mengikuti pendidikan atau masih terdaftar secara resmi di lembaga pendidikan formal. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Huruf d Yang dimaksud dengan “belum bekerja” adalah anak peserta belum bekerja secara formal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ayat (4) Cukup jelas.


      Pasal 21

      Cukup jelas.


      Pasal 22

      Cukup jelas.


      Pasal 23

      Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “gaji” adalah gaji pokok terakhir.


      Pasal 24

      Cukup jelas.


      Pasal 25

      Cukup jelas.


      Pasal 26

      Cukup jelas.


      Pasal 27

      Cukup jelas.


      Pasal 28

      Cukup jelas.


      Pasal 29

      Cukup jelas.


      Pasal 30

      Cukup jelas.


      Pasal 31

      Cukup jelas.


      Pasal 32

      Cukup jelas.


      Pasal 33

      Cukup jelas.


      Pasal 34

      Cukup jelas.


      Pasal 35

      Yang dimaksud dengan “jaminan pensiun” adalah Pensiun sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 tentang Pemberian Pensiun, Tunjangan Bersifat Pensiun, dan Tunjangan kepada Militer Sukarela.


      Pasal 36

      Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “bujangan” adalah peserta:


    48. yang belum pernah menikah; atau

    49. yang berstatus janda atau duda tanpa anak yang masuk tunjangan. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas.

      Pasal 37

      Ayat (1) Yang dimaksud dengan “F1” adalah faktor yang dikaitkan dengan masa Iuran sejak diangkat menjadi Prajurit, anggota Polri, PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia sampai dengan diberhentikan dari dinas keprajuritan Tentara Nasional Indonesia atau dinas kepolisian atau diberhentikan sebagai PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dihitung dalam satuan tahun. Yang dimaksud dengan “P1” adalah penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum diberhentikan dari dinas keprajuritan Tentara Nasional Indonesia atau dinas kepolisian:


    50. Peserta yang diangkat dan diberhentikan sebelum 1 Januari 2001 berdasarkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang gaji saat peserta berhenti; dan/atau b. Peserta yang diangkat sebelum 1 Januari 2001 dan berhenti setelah 1 Januari 2001 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia sebagaimana telah lima kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah nomor 4 tahun 1993, atau diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil Kemhan/Polri berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1997 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah empat kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1993. Ayat (2) Yang dimaksud dengan “F2” adalah faktor yang dikaitkan dengan masa iuran sejak atau setelah tanggal 1 Januari 2001 sampai dengan diberhentikan dari dinas keprajuritan Tentara Nasional Indonesia atau dinas Kepolisian atau diberhentikan sebagai PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dihitung dalam satuan tahun. Yang dimaksud dengan “P2” adalah Penghasilan terakhir sebulan sesaat sebelum diberhentikan dari dinas Keprajuritan Tentara Nasional Indonesia atau Dinas Kepolisian, atau diberhentikan sebagai PNS dan Calon PNS Kementerian Pertahanan, serta PNS dan Calon PNS Kepolisian Negara Republik Indonesia. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas.

      Pasal 38

      Cukup Jelas.


      Pasal 39

      Cukup Jelas.


      Pasal 40

      Cukup Jelas.


      Pasal 41

      Ayat (1) Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “diatur lebih lanjut oleh Menteri dan Kapolri” adalah persyaratan, tata cara, dan mekanisme untuk mendapatkan PUM KPR bagi seorang Prajurit oleh Menteri dan bagi Anggota Polri oleh Kapolri.


      Pasal 42

      Cukup jelas.


      Pasal 43

      Cukup jelas.


      Pasal 44

      Cukup jelas.


      Pasal 45

      Cukup jelas.


      Pasal 46

      Cukup jelas.


      Pasal 47

      Cukup jelas.


      Pasal 48

      Cukup jelas.


      Pasal 49

      Cukup jelas.


      Pasal 50

      Cukup jelas.


      Pasal 51

      Cukup jelas.


      Pasal 52

      Cukup jelas.


      Pasal 53

      Cukup jelas.


      Pasal 54

      Cukup jelas.


      Pasal 55

      Ayat (1) Yang dimaksud dengan “keterangan data” meliputi data awal peserta dan perubahan data kepangkatan, perubahan data kenaikan gaji berkala, dan/atau perubahan data keluarga. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Cukup jelas. Ayat (4) Cukup jelas.


      Pasal 56

      Cukup jelas.


      Pasal 57

      Cukup jelas.


      Pasal 58

      Cukup jelas.


      Pasal 59

      Cukup jelas.


      Pasal 60

      Cukup jelas.


      Pasal 61

      Cukup jelas.


      Pasal 62

      Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5792 LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA I. MANFAAT JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) A. Santunan cacat 1. Tingkat III:


    51. Golongan C sebesar Tabel Gol C x Gaji;

    52. Golongan B sebesar Tabel Gol B x Gaji; dan

    53. Golongan A sebesar Tabel Gol A x Gaji.

  39. Tingkat II:

    1. Golongan C sebesar Tabel Gol C x Gaji;

    2. Golongan B sebesar Tabel Gol B x Gaji; dan

    3. Golongan A sebesar Tabel Gol A x Gaji.

  40. Tingkat I:

    1. Golongan C sebesar Tabel Gol C x Gaji;

    2. Golongan B sebesar Tabel Gol B x Gaji; dan

    3. Golongan A sebesar Tabel Gol A x Gaji. B. Perawatan 1. Biaya rehabilitasi berupa penggantian meliputi:

    4. pembelian alat bantu ( orthose ) dan/atau alat pengganti ( prothese ) paling banyak sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah);

    5. biaya rehabilitasi medik paling banyak sebesar Rp2.600.000,00 (dua juta enam ratus ribu rupiah).

  41. Biaya penggantian gigi tiruan paling banyak sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) untuk setiap kasus. Santunan terhadap Penyakit Akibat Kerja diberikan sebesar santunan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud pada huruf A. II. TABEL PERSENTASE SANTUNAN CACAT TETAP SEBAGIAN DAN CACAT-CACAT LAINNYA A. Tabel cacat NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN GOL A B C CACAT TINGKAT III 1 Kehilangan kedua anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah 30,8 49,3 61,6 2 Kelumpuhan kedua anggota gerak bawah dari pankal paha ke bawah 30,8 49,3 61,6 3 Kehilangan kedua anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 30,8 49,3 61,6 4 Kelumpuhan kedua anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 30,8 49,3 61,6 5 Kelumpuhan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah dan 1 (satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 30,8 49,3 61,6 6 Kehilangan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah dan 1(satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah. 30,8 49,3 61,6 7 Kehilangan penglihatan kedua mata 30,8 49,3 61,6 NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN GOL A B C CACAT TINGKAT III 8 Bisu dan tuli 30,8 49,3 61,6 9 penyakit jiwa berat (hilangnya kemampuan kerja mental tetap) 30,8 49,3 61,6 10 Cacat yang luas dari organ sistem syaraf, pernafasan, kardiovaskuler, pencernaan, atau urogenital. 30,8 49,3 61,6 CACAT TINGKAT II 1 penyakit jiwa sedang (hilangnya kemampuan kerja phisik 51%-70%) 17,6 28,2 35,2 2 Kehilangan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah 15,4 24,6 30,8 3 Kelumpuhan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah 15,4 24,6 30,8 4 Kehilangan 1 (satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 17,6 28,2 35,2 5 Kelumpuhan 1 (satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 17,6 28,2 35,2 6 Cacat sebagian dari organ sistem syaraf, pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan, atau urogenital 14,2 22,7 28,3 7 Kehilangan penglihatan 1 (satu) mata atau diplopia pada penglihatan dekat 15,4 24,6 30,8 8 Kehilangan 1 (satu) jari telunjuk atau ibu jari tangan kanan 14,2 22,7 28,3 9 Kehilangan 2 (dua) jari atau lebih tangan kanan 14,2 22,7 28,3 10 bisu atau 14,2 22,7 28,3 11 tuli 17,6 28,2 35,2 CACAT TINGKAT I 1 gangguan kejiwaan yang ringan 11,0 17,0 20 2 kehilangan 1 (satu) jari tangan atau kaki 11,0 17,0 20 3 berkurangnya fungsi mata 11,0 17,0 20 4 kehilangan daun telinga, namun masih bisa mendengar, atau 11,0 17,0 20 5 perubahan klasifikasi/ fungsi organ tubuh yang bernilai lebih rendah dari sebelum mendapat cidera/ sakit 11,0 17,0 20 B. Tabel cacat tetap lainnya NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN GOL A B C CACAT TINGKAT III 1 Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah 17,60 35,20 44,00 CACAT TINGKAT II 1 Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah 13,03 26,07 32,58 2 Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah 12,47 24,93 31,17 3 Sebelah kaki dari mata kaki kebawah 8,80 17,60 22,00 4 Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah 10,56 21,12 26,40 5 Kaki memendek 5 cm sampai kurang dari 7,5 cm 7,04 14,08 17,60 6 Kaki memendek 7,5 cm atau lebih 10,56 21,12 26,40 7 Cacat hilangnya cuping hidung 10,56 21,12 26,40 8 Impotensi 10,56 21,12 26,40 CACAT TINGKAT I 1 Ibu jari tangan kiri 4,22 8,45 10,56 2 Ruas pertama telunjuk tangan kanan 3,77 7,55 9,43 3 Ruas pertama telunjuk tangan kiri 1,23 2,46 3,08 4 Ruas pertama jari lain tangan kanan 1,89 3,77 4,72 5 Ruas pertama jari lain tangan kiri 0,53 1,06 1,32 6 Kaki memendek sebelah Kurang dari 5cm 3,52 7,04 8,80 7 Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 desibel 2,11 4,22 5,28 8 Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel 1,06 2,11 2,64 9 Perforasi sekat rongga hidung 5,28 10,56 13,20 10 Kehilangan daya penciuman 3,52 7,04 8,80 11 Hilangnya kemampuan kerja pisik 10%-25% (Gangguan kejiwaan Ringan ) 1,76 3,52 4,40 12 Kehilangan penglihatan warna 3,52 7,04 8,80 13 Kehilangan kedua belah daun telinga 3,52 7,04 8,80 CACAT LAINNYA 1 Terkelupasnya kulit kepala 3,52 7,04 8,80 s.d s.d s.d 10,56 21,12 26,40 Catatan: Catatan: Dalam hal terjadi lebih dari satu macam cacat, maka besarnya maksimal santunan cacat sebagai berikut:

    1. 61,6 x Gaji Untuk Golongan C b. 49,3 x Gaji Untuk Golongan B c. 30,8 x Gaji Untuk Golongan A III. FAKTOR NILAI TUNAI IURAN PENSIUN TABEL FAKTOR NILAI TUNAI IURAN PENSIUN BAGI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MI Periode Berhenti 01-02- 1975 s.d. 30-04- 1985 01-05- 1985 s.d. 30-06- 1991 01-07- 1991 s.d. 31-12- 1991 01-01- 1992 s.d. 31-12- 1992 01-01- 1993 s.d. 31-12- 1993 01-01- 1994 s.d. 31-12- 1994 01-01- 1995 s.d. 31-12- 2000 01-01- 2001 s.d. Seterusnya 1 0.614 0.614 0.848 0.848 0.848 0.848 0.848 0.875 2 1.251 1.251 1.723 1.723 1.723 1.723 1.723 1.780 3 1.856 1.856 2.584 2.584 2.584 2.584 2.584 2.669 4 2.371 2.371 3.364 3.364 3.364 3.364 3.364 3.505 5 2.889 2.889 4.160 4.160 4.160 4.160 4.160 4.407 6 3.288 3.288 4.842 4.842 4.842 4.842 4.842 5.152 7 3.712 3.712 5.535 5.535 5.535 5.535 5.535 5.956 8 4.124 4.124 5.855 5.855 5.855 5.855 5.855 6.821 9 4.446 6.212 6.248 6.371 6.453 6.476 7.756 10 4.787 6.695 6.891 7.102 7.239 7.334 8.398 11 4.873 7.179 7.262 7.765 7.995 8.147 8.905 12 7.550 8.038 8.451 8.679 8.926 9.437 13 7.827 8.411 8.937 9.385 9.632 9.994 14 8.055 8.689 9.310 9.873 10.361 10.579 15 8.363 8.967 9.588 10.248 10.850 11.191 16 8.499 9.227 9.867 10.526 11.226 11.831 17 8.623 9.360 10.127 10.805 11.505 12.503 18 9.481 10.257 11.067 11.786 12.829 19 10.377 11.195 12.047 13.170 20 11.311 12.173 13.528 21 12.286 13.902 22 14.295 MI Periode Berhenti 1975 s.d. 1985 01-05- 1985 s.d. 30-06- 1991 01-07- 1991 s.d. 31-12- 1991 01-01- 1992 s.d. 31-12- 1992 01-01- 1993 s.d. 31-12- 1993 01-01- 1994 s.d. 31-12- 1994 01-01- 1995 s.d. 31-12- 2000 01-01- 2001 s.d. Seterusnya 23 14.707 24 15.137 25 15.590 26 15.628 27 15.671 28 15.713 29 15.758 30 15.805 IV. CONTOH PERHITUNGAN Contoh Perhitungan Manfaat Tabungan Asuransi (TA). Data peserta. Pangkat Pengangkatan Pertama : Prada Pangkat Terakhir : Peltu Tanggal Lahir : 4 Agustus1962 TMT Pengangkatan : 1 Agustus 1982 TMT Pensiun : 1 September 2015 Gaji Pokok Terakhir : Rp 3.608.600,00 Status Keluarga terakhir : 1 istri dan 1 anak Tanggal menikah : 22 Desember 1992 Tanggal lahir anak ke-1 : 13 Mei 1994 Tanggal lahir anak ke-2 : 15 September 1998 1. Menghitung akumulasi premi berdasarkan riwayat kepangkatan dan status keluarga dengan tingkat bunga pengembangan 8,25% per tahun MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 01/08/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 936 6,44 942,44 2 01/09/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 1.872 12,91 1.891,35 3 01/10/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 2.808 19,44 2.846,79 4 01/11/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 3.744 26,01 3.808,80 5 01/12/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 4.680 32,62 4.777,42 6 01/01/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 5.616 39,28 5.752,70 7 01/02/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 6.552 45,98 6.734,68 8 01/03/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 7.488 52,74 7.723,42 9 01/04/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 8.424 59,53 8.718,95 10 01/05/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 9.360 66,38 9.721,33 11 01/06/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 10.296 73,27 10.730,60 12 01/07/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 11.232 80,21 11.746,81 13 01/08/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 12.168 87,19 12.770,00 14 01/09/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 13.104 94,23 13.800,23 15 01/10/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 14.040 101,31 14.837,54 16 01/11/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 14.976 108,44 15.881,98 17 01/12/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 15.912 115,62 16.933,60 18 01/01/ 1984 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 16.848 122,85 17.992,45 19 01/02/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 17.924 131,10 19.199,95 20 01/03/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 19.001 139,40 20.415,75 21 01/04/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 20.077 147,76 21.639,91 22 01/05/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 21.154 156,17 22.872,48 23 01/06/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 22.230 164,65 24.113,53 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 24 01/07/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 23.306 173,18 25.363,11 25 01/08/ 1984 PRADA 1000 15.600 20.280 35.880 1.166 24.473 182,39 26.711,60 26 01/09/ 1984 PRADA 1000 15.600 20.280 35.880 1.166 25.639 191,66 28.069,36 27 01/10/ 1984 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 26.872 201,46 29.504,20 28 01/11/ 1984 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 28.105 211,32 30.948,90 29 01/12/ 1984 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 29.339 221,25 32.403,53 30 01/01/ 1985 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 30.572 231,25 33.868,16 31 01/02/ 1985 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 31.806 241,32 35.342,86 32 01/03/ 1985 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 33.039 251,46 36.827,70 33 01/04/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 34.521 263,38 38.573,08 34 01/05/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 36.003 275,38 40.330,46 35 01/06/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 37.485 287,46 42.099,92 36 01/07/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 38.967 299,63 43.881,55 37 01/08/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 40.449 311,87 45.675,42 38 01/09/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 41.931 324,21 47.481,63 39 01/10/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 43.413 336,62 49.300,25 40 01/11/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 44.895 349,13 51.131,38 41 01/12/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 46.377 361,72 52.975,10 42 01/01/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 47.859 374,39 54.831,49 43 01/02/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 49.341 387,16 56.700,65 44 01/03/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 50.823 400,01 58.582,66 45 01/04/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 52.305 412,94 60.477,60 46 01/05/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 53.787 425,97 62.385,57 47 01/06/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 55.269 439,09 64.306,66 48 01/07/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 56.751 452,30 66.240,96 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 49 01/08/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 58.360 466,47 68.316,18 50 01/09/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 59.968 480,73 70.405,66 51 01/10/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 61.577 495,10 72.509,51 52 01/11/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 63.186 509,56 74.627,82 53 01/12/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 64.795 524,13 76.760,70 54 01/01/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 66.403 538,79 78.908,24 55 01/02/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 68.012 553,55 81.070,54 56 01/03/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 69.621 568,42 83.247,71 57 01/04/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 71.230 583,39 85.439,85 58 01/05/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 72.838 598,46 87.647,06 59 01/06/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 74.447 613,63 89.869,44 60 01/07/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 76.056 628,91 92.107,10 61 01/08/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 77.665 644,30 94.360,15 62 01/09/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 79.273 659,79 96.628,69 63 01/10/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 80.882 675,38 98.912,82 64 01/11/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 82.491 691,09 101.212,66 65 01/12/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 84.100 706,90 103.528,31 66 01/01/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 85.708 722,82 105.859,88 67 01/02/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 87.317 738,85 108.207,48 68 01/03/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 88.926 754,99 110.571,22 69 01/04/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 90.535 771,24 112.951,21 70 01/05/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 92.143 787,60 115.347,56 71 01/06/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 93.752 804,07 117.760,38 72 01/07/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 95.361 820,66 120.189,79 73 01/08/ 1988 PRATU 1000 53.300 0 53.300 1.732 97.093 838,21 122.760,25 74 01/09/ 1988 PRATU 1000 53.300 0 53.300 1.732 98.825 855,89 125.348,39 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+ TA+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 75 01/10/ 1988 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 100.684 874,55 128.081,94 76 01/11/ 1988 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 102.543 893,34 130.834,28 77 01/12/ 1988 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 104.402 912,27 133.605,55 78 01/01/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 106.261 931,32 136.395,87 79 01/02/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 108.120 950,50 139.205,37 80 01/03/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 109.979 969,82 142.034,19 81 01/04/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 111.838 989,27 144.882,46 82 01/05/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 113.697 1.008,85 147.750,31 83 01/06/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 115.556 1.028,56 150.637,87 84 01/07/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 117.415 1.048,42 153.545,29 85 01/08/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 119.274 1.068,40 156.472,69 86 01/09/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 121.133 1.088,53 159.420,22 87 01/10/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 122.992 1.108,79 162.388,01 88 01/11/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 124.851 1.129,20 165.376,21 89 01/12/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 126.710 1.149,74 168.384,95 90 01/01/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 128.569 1.170,43 171.414,38 91 01/02/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 130.428 1.191,25 174.464,63 92 01/03/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 132.287 1.212,22 177.535,85 93 01/04/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 134.146 1.233,34 180.628,19 94 01/05/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 136.005 1.254,60 183.741,79 95 01/06/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 137.864 1.276,01 186.876,80 96 01/07/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 139.723 1.297,56 190.033,36 97 01/08/ 1990 KOPDA 1000 61.600 0 61.600 2.002 141.725 1.320,24 193.355,60 98 01/09/ 1990 KOPDA 1000 61.600 0 61.600 2.002 143.727 1.343,08 196.700,68 99 01/10/ 1990 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 145.882 1.367,13 200.222,56 100 01/11/ 1990 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 148.037 1.391,34 203.768,65 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 101 01/12/ 1990 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 150.192 1.415,72 207.339,12 102 01/01/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 152.346 1.440,27 210.934,14 103 01/02/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 154.501 1.464,99 214.553,88 104 01/03/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 156.656 1.489,87 218.198,50 105 01/04/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 158.811 1.514,93 221.868,18 106 01/05/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 160.965 1.540,16 225.563,09 107 01/06/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 163.120 1.565,56 229.283,40 108 01/07/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 165.275 1.591,14 233.029,29 109 01/08/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 167.430 1.616,89 236.800,93 110 01/09/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 169.584 1.642,82 240.598,50 111 01/10/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 171.739 1.668,93 244.422,18 112 01/11/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 173.894 1.695,22 248.272,15 113 01/12/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 176.049 1.721,68 252.148,58 114 01/01/ 1992 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 178.203 1.748,34 256.051,67 115 01/02/ 1992 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 180.358 1.775,17 259.981,59 116 01/03/ 1992 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 182.513 1.802,19 263.938,53 117 01/04/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 185.779 1.837,03 269.041,81 118 01/05/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 189.045 1.872,12 274.180,18 119 01/06/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 192.312 1.907,44 279.353,87 120 01/07/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 195.578 1.943,01 284.563,13 121 01/08/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 199.091 1.980,53 290.056,91 122 01/09/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 202.604 2.018,29 295.588,45 123 01/10/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 206.118 2.056,32 301.158,02 124 01/11/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 209.631 2.094,61 306.765,88 125 01/12/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 213.144 2.133,17 312.412,30 126 01/01/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 218.124 2.182,07 319.574,35 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 127 01/02/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 223.104 2.231,31 326.785,64 128 01/03/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 228.084 2.280,89 334.046,51 129 01/04/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 233.064 2.330,81 341.357,30 130 01/05/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 238.044 2.381,07 348.718,35 131 01/06/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 243.024 2.431,68 356.130,01 132 01/07/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 248.004 2.482,63 363.592,62 133 01/08/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 252.984 2.533,94 371.106,54 134 01/09/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 257.964 2.585,59 378.672,11 135 01/10/ 1993 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 263.058 2.638,39 386.404,88 136 01/11/ 1993 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 268.153 2.691,56 394.190,82 137 01/12/ 1993 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 273.247 2.745,09 402.030,29 138 01/01/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 278.341 2.798,98 409.923,65 139 01/02/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 283.436 2.853,25 417.871,28 140 01/03/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 288.530 2.907,89 425.873,55 141 01/04/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 293.625 2.962,90 433.930,83 142 01/05/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 298.719 3.018,30 442.043,51 143 01/06/ 1994 KOPKA 1100 142.500 17.100 159.600 5.187 303.906 3.074,71 450.305,22 144 01/07/ 1994 SERDA 1100 147.000 17.640 164.640 5.351 309.257 3.132,64 458.788,66 145 01/08/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 314.939 3.193,24 467.663,94 146 01/09/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 320.621 3.254,25 476.600,23 147 01/10/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 326.303 3.315,69 485.597,96 148 01/11/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 331.985 3.377,55 494.657,55 149 01/12/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 337.667 3.439,83 503.779,42 150 01/01/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 343.349 3.502,55 512.964,01 151 01/02/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 349.031 3.565,69 522.211,74 152 01/03/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 354.713 3.629,27 531.523,05 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 153 01/04/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 360.395 3.693,28 540.898,37 154 01/05/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 366.077 3.757,74 550.338,15 155 01/06/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 371.759 3.822,64 559.842,83 156 01/07/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 377.441 3.887,98 569.412,85 157 01/08/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 383.123 3.953,78 579.048,67 158 01/09/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 388.805 4.020,02 588.750,73 159 01/10/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 394.487 4.086,73 598.519,50 160 01/11/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 400.169 4.153,89 608.355,43 161 01/12/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 405.851 4.221,51 618.258,98 162 01/01/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 411.534 4.289,59 628.230,61 163 01/02/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 417.216 4.358,15 638.270,80 164 01/03/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 422.898 4.427,18 648.380,02 165 01/04/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 428.580 4.496,68 658.558,74 166 01/05/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 434.262 4.566,66 668.807,44 167 01/06/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 439.944 4.637,12 679.126,60 168 01/07/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 445.626 4.708,06 689.516,70 169 01/08/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 451.639 4.781,77 700.311,75 170 01/09/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 457.652 4.855,98 711.181,01 171 01/10/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 463.666 4.930,71 722.125,00 172 01/11/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 469.679 5.005,95 733.144,23 173 01/12/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 475.692 5.081,71 744.239,22 174 01/01/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 484.559 5.177,61 758.283,87 175 01/02/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 493.426 5.274,16 772.425,07 176 01/03/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 502.293 5.371,38 786.663,49 177 01/04/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 511.160 5.469,27 800.999,80 178 01/05/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 520.027 5.567,83 815.434,67 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 179 01/06/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 528.894 5.667,07 829.968,78 180 01/07/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 538.027 5.768,82 844.870,36 181 01/08/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 547.160 5.871,27 859.874,39 182 01/09/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 556.293 5.974,42 874.981,57 183 01/10/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 565.425 6.078,29 890.192,62 184 01/11/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 574.558 6.182,86 905.508,24 185 01/12/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 583.691 6.288,16 920.929,16 186 01/01/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 592.824 6.394,18 936.456,10 187 01/02/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 601.956 6.500,92 952.089,78 188 01/03/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 611.089 6.608,40 967.830,94 189 01/04/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 620.222 6.716,63 983.680,33 190 01/05/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 629.355 6.825,59 999.638,68 191 01/06/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 638.488 6.935,30 1.015.706,74 192 01/07/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 647.620 7.045,77 1.031.885,27 193 01/08/ 1998 SERTU 1100 263.500 31.620 295.120 9.591 657.212 7.160,15 1.048.636,82 194 01/09/ 1998 SERTU 1100 263.500 31.620 295.120 9.591 666.803 7.275,32 1.065.503,54 195 01/10/ 1998 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 676.566 7.392,46 1.082.658,68 196 01/11/ 1998 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 686.328 7.510,40 1.099.931,76 197 01/12/ 1998 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 696.091 7.629,15 1.117.323,59 198 01/01/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 705.854 7.748,72 1.134.834,99 199 01/02/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 715.616 7.869,11 1.152.466,78 200 01/03/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 725.379 7.990,33 1.170.219,79 201 01/04/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 735.142 8.112,38 1.188.094,85 202 01/05/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 744.905 8.235,27 1.206.092,80 203 01/06/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 754.667 8.359,01 1.224.214,49 204 01/07/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 764.430 8.483,59 1.242.460,76 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 205 01/08/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 774.193 8.609,04 1.260.832,48 206 01/09/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 783.955 8.735,34 1.279.330,50 207 01/10/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 793.718 8.862,52 1.297.955,70 208 01/11/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 803.481 8.990,56 1.316.708,94 209 01/12/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 813.243 9.119,49 1.335.591,11 210 01/01/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 823.006 9.249,31 1.354.603,10 211 01/02/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 832.769 9.380,01 1.373.745,79 212 01/03/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 842.531 9.511,62 1.393.020,09 213 01/04/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 852.294 9.644,13 1.412.426,90 214 01/05/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 862.057 9.777,55 1.431.967,13 215 01/06/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 871.819 9.911,89 1.451.641,70 216 01/07/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 881.582 10.047,16 1.471.451,54 217 01/08/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 891.834 10.186,71 1.491.889,99 218 01/09/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 902.086 10.327,22 1.512.468,95 219 01/10/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 912.337 10.468,70 1.533.189,39 220 01/11/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 922.589 10.611,16 1.554.052,29 221 01/12/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 932.841 10.754,59 1.575.058,62 222 01/01/ 2001 SERTU 1101 794.500 111.230 905.730 29.436 962.277 11.030,90 1.615.525,75 223 01/02/ 2001 SERTU 1101 794.500 111.230 905.730 29.436 991.713 11.309,11 1.656.271,09 224 01/03/ 2001 SERTU 1101 794.500 111.230 905.730 29.436 1.021.149 11.589,24 1.697.296,56 225 01/04/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.051.371 11.876,69 1.739.394,94 226 01/05/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.081.593 12.166,11 1.781.782,74 227 01/06/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.111.814 12.457,53 1.824.461,96 228 01/07/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.142.036 12.750,95 1.867.434,60 229 01/08/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.172.258 13.046,39 1.910.702,68 230 01/09/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.202.480 13.343,86 1.954.268,23 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 231 01/10/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.232.701 13.643,37 1.998.133,29 232 01/11/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.262.923 13.944,94 2.042.299,92 233 01/12/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.293.145 14.248,59 2.086.770,20 234 01/01/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.323.366 14.554,32 2.131.546,21 235 01/02/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.353.588 14.862,15 2.176.630,05 236 01/03/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.383.810 15.172,11 2.222.023,85 237 01/04/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.414.031 15.484,19 2.267.729,73 238 01/05/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.444.253 15.798,42 2.313.749,84 239 01/06/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.474.475 16.114,80 2.360.086,33 240 01/07/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.504.696 16.433,37 2.406.741,39 241 01/08/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.535.733 16.759,72 2.454.537,90 242 01/09/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.566.770 17.088,33 2.502.663,02 243 01/10/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.597.807 17.419,19 2.551.119,00 244 01/11/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.628.844 17.752,32 2.599.908,11 245 01/12/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.659.880 18.087,75 2.649.032,65 246 01/01/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.696.282 18.462,36 2.703.896,64 247 01/02/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.732.684 18.839,55 2.759.137,82 248 01/03/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.769.085 19.219,33 2.814.758,78 249 01/04/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.805.487 19.601,73 2.870.762,14 250 01/05/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.841.889 19.986,75 2.927.150,52 251 01/06/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.878.290 20.374,42 2.983.926,57 252 01/07/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.914.692 20.764,76 3.041.092,96 253 01/08/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.951.093 21.157,78 3.098.652,37 254 01/09/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.987.495 21.553,50 3.156.607,50 255 01/10/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.023.897 21.951,94 3.214.961,07 256 01/11/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.060.298 22.353,12 3.273.715,82 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 257 01/12/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.096.700 22.757,06 3.332.874,51 258 01/01/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.133.102 23.163,77 3.392.439,91 259 01/02/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.169.503 23.573,29 3.452.414,83 260 01/03/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.205.905 23.985,61 3.512.802,07 261 01/04/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.242.306 24.400,78 3.573.604,48 262 01/05/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.278.708 24.818,79 3.634.824,90 263 01/06/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.315.110 25.239,68 3.696.466,21 264 01/07/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.351.511 25.663,47 3.758.531,31 265 01/08/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.388.824 26.096,43 3.821.940,80 266 01/09/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.426.138 26.532,37 3.885.786,23 267 01/10/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.463.451 26.971,31 3.950.070,60 268 01/11/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.500.764 27.413,26 4.014.796,92 269 01/12/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.538.077 27.858,26 4.079.968,24 270 01/01/ 2005 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.575.390 28.306,31 4.145.587,61 271 01/02/ 2005 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.612.703 28.757,44 4.211.658,11 272 01/03/ 2005 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.650.016 29.211,68 4.278.182,85 273 01/04/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.688.492 29.677,03 4.346.336,31 274 01/05/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.726.969 30.145,59 4.414.958,33 275 01/06/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.765.445 30.617,36 4.484.052,12 276 01/07/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.803.922 31.092,38 4.553.620,93 277 01/08/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.842.398 31.570,67 4.623.668,03 278 01/09/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.880.874 32.052,24 4.694.196,70 279 01/10/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.919.351 32.537,13 4.765.210,26 280 01/11/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.957.827 33.025,35 4.836.712,04 281 01/12/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.996.304 33.516,92 4.908.705,39 282 01/01/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.040.553 34.051,56 4.987.005,77 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 283 01/02/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.084.801 34.589,88 5.065.844,47 284 01/03/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.129.050 35.131,89 5.145.225,18 285 01/04/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.173.299 35.677,63 5.225.151,63 286 01/05/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.217.548 36.227,13 5.305.627,58 287 01/06/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.261.797 36.780,40 5.386.656,80 288 01/07/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.306.045 37.337,48 5.468.243,10 289 01/08/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.351.402 37.906,00 5.551.505,71 290 01/09/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.396.759 38.478,43 5.635.340,75 291 01/10/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.442.115 39.054,79 5.719.752,15 292 01/11/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.487.472 39.635,12 5.804.743,88 293 01/12/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.532.829 40.219,44 5.890.319,93 294 01/01/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.584.988 40.854,54 5.983.333,46 295 01/02/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.637.147 41.494,01 6.076.986,46 296 01/03/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.689.305 42.137,87 6.171.283,32 297 01/04/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.741.464 42.786,17 6.266.228,48 298 01/05/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.793.623 43.438,91 6.361.826,38 299 01/06/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.845.782 44.096,15 6.458.081,52 300 01/07/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.897.941 44.757,90 6.554.998,41 301 01/08/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.950.100 45.424,21 6.652.581,61 302 01/09/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.002.259 46.095,09 6.750.835,69 303 01/10/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.054.418 46.770,59 6.849.765,27 304 01/11/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.106.577 47.450,73 6.949.374,99 305 01/12/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.158.736 48.135,55 7.049.669,53 306 01/01/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.221.329 48.896,80 7.161.158,60 307 01/02/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.283.921 49.663,29 7.273.414,16 308 01/03/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.346.513 50.435,04 7.386.441,47 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 309 01/04/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.409.105 51.212,11 7.500.245,85 310 01/05/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.471.698 51.994,51 7.614.832,63 311 01/06/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.534.290 52.782,30 7.730.207,20 312 01/07/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.596.882 53.575,50 7.846.374,97 313 01/08/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.661.038 54.384,90 7.964.915,65 314 01/09/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.725.194 55.199,87 8.084.271,30 315 01/10/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.789.350 56.020,44 8.204.447,52 316 01/11/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.853.505 56.846,65 8.325.449,95 317 01/12/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.917.661 57.678,54 8.447.284,27 318 01/01/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 4.992.087 58.586,76 8.580.297,07 319 01/02/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.066.513 59.501,22 8.714.224,33 320 01/03/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.140.939 60.421,97 8.849.072,34 321 01/04/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.215.365 61.349,05 8.984.847,43 322 01/05/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.289.791 62.282,51 9.121.555,98 323 01/06/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.364.217 63.222,38 9.259.204,40 324 01/07/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.438.643 64.168,71 9.397.799,15 325 01/08/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.513.070 65.121,55 9.537.346,74 326 01/09/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.587.496 66.080,94 9.677.853,72 327 01/10/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.661.922 67.046,92 9.819.326,68 328 01/11/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.736.348 68.019,55 9.961.772,27 329 01/12/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.810.774 68.998,86 10.105.197,17 330 01/01/ 2010 SERMA 1101 2.111.000 295.540 2.406.540 78.213 5.888.986 70.010,94 10.253.420,66 331 01/02/ 2010 SERMA 1101 2.111.000 295.540 2.406.540 78.213 5.967.199 71.029,98 10.402.663,19 332 01/03/ 2010 SERMA 1101 2.111.000 295.540 2.406.540 78.213 6.045.411 72.056,02 10.552.931,76 333 01/04/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.126.069 73.105,93 10.706.695,54 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 334 01/05/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.206.727 74.163,05 10.861.516,44 335 01/06/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.287.385 75.227,45 11.017.401,74 336 01/07/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.368.043 76.299,16 11.174.358,75 337 01/08/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.450.801 77.392,68 11.334.510,02 338 01/09/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.533.560 78.493,72 11.495.762,33 339 01/10/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.616.318 79.602,33 11.658.123,25 340 01/11/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.699.077 80.718,56 11.821.600,40 341 01/12/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.781.836 81.842,47 11.986.201,46 342 01/01/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 6.874.061 83.039,18 12.161.465,50 343 01/02/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 6.966.285 84.244,12 12.337.934,48 344 01/03/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.058.510 85.457,35 12.515.616,69 345 01/04/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.150.735 86.678,91 12.694.520,46 346 01/05/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.242.960 87.908,87 12.874.654,19 347 01/06/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.335.185 89.147,29 13.056.026,34 348 01/07/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.427.410 90.394,23 13.238.645,43 349 01/08/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.519.635 91.649,73 13.422.520,02 350 01/09/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.611.859 92.913,87 13.607.658,75 351 01/10/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.704.084 94.186,70 13.794.070,31 352 01/11/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.796.309 95.468,28 13.981.763,45 353 01/12/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.888.534 96.758,67 14.170.746,98 354 01/01/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 7.990.762 98.126,71 14.371.102,05 355 01/02/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.092.991 99.504,15 14.572.834,56 356 01/03/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.195.219 100.891,06 14.775.953,98 357 01/04/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.297.447 102.287,50 14.980.469,84 358 01/05/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.399.676 103.693,55 15.186.391,75 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+ TA+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 359 01/06/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.501.904 105.109,26 15.393.729,37 360 01/07/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.604.133 106.534,71 15.602.492,44 361 01/08/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 8.709.518 107.991,66 15.815.869,12 362 01/09/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 8.814.903 109.458,62 16.030.712,76 363 01/10/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 8.920.288 110.935,67 16.247.033,45 364 01/11/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 9.025.673 112.422,88 16.464.841,35 365 01/12/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 9.131.058 113.920,31 16.684.146,68 366 01/01/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.242.915 115.472,53 16.911.476,87 367 01/02/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.354.773 117.035,42 17.140.369,95 368 01/03/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.466.631 118.609,06 17.370.836,67 369 01/04/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.578.488 120.193,52 17.602.887,85 370 01/05/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.690.346 121.788,88 17.836.534,39 371 01/06/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.802.204 123.395,20 18.071.787,25 372 01/07/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.914.061 125.012,56 18.308.657,47 373 01/08/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.025.919 126.641,04 18.547.156,17 374 01/09/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.137.777 128.280,72 18.787.294,55 375 01/10/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.249.634 129.931,67 19.029.083,88 376 01/11/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.361.492 131.593,97 19.272.535,51 377 01/12/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.473.350 133.267,70 19.517.660,87 378 01/01/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.591.917 134.999,07 19.771.227,35 379 01/02/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.710.484 136.742,34 20.026.537,10 380 01/03/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.829.052 138.497,59 20.283.602,10 381 01/04/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.947.619 140.264,92 20.542.434,43 382 01/05/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 11.066.187 142.044,39 20.803.046,23 383 01/06/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 11.184.754 143.836,09 21.065.449,73 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 384 01/07/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 11.303.321 145.640,12 21.329.657,26 385 01/08/ 2014 PELDA 1101 3.301.100 462.154 3.763.254 122.306 11.425.627 147.482,25 21.599.445,27 386 01/09/ 2014 PELDA 1101 3.301.100 462.154 3.763.254 122.306 11.547.933 149.337,04 21.871.088,07 387 01/10/ 2014 PELTU 1101 3.404.300 476.602 3.880.902 126.129 11.674.062 151.230,87 22.148.448,26 388 01/11/ 2014 PELTU 1101 3.404.300 476.602 3.880.902 126.129 11.800.192 153.137,72 22.427.715,30 389 01/12/ 2014 PELTU 1101 3.404.300 476.602 3.880.902 126.129 11.926.321 155.057,68 22.708.902,30 390 01/01/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.060.020 157.042,88 22.999.643,81 391 01/02/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.193.718 159.041,73 23.292.384,17 392 01/03/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.327.417 161.054,32 23.587.137,12 393 01/04/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.461.115 163.080,75 23.883.916,50 394 01/05/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.594.814 165.121,10 24.182.736,23 395 01/06/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.728.513 167.175,49 24.483.610,35 396 01/07/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.862.211 169.244,00 24.786.552,98 397 01/08/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.995.910 171.326,73 25.091.578,34 2. Menghitung menggunakan formulasi manfaat pasti {(0,60 x MI 1 x P 1 ) + (0,60 x MI 2 x P 2 )} sejak TMT pengangkatan sampai dengan bulan Desember 2012.

      1. Dari akumulasi premi yang dihitung sebagaimana huruf b, maka pada posisi 1 Desember 2012 diperoleh hasil sebagai berikut: a) Gaji pokok sebesar Rp2.844.400,00; b) Status keluarga 1 istri dan 1 anak; c) Pangkat Pelda; d) Masa Kerja Gaji (MKG) 29; e) Akumulasi iuran + pengembangan pada posisi Desember 2012 sebesar Rp16.684.146,68; f) Akumulasi iuran + pengembangan pada posisi Agustus 2015 sebesar Rp25.091.578,34; g) Dengan pangkat dan MKG yang sama, dikonversi ke peraturan gaji tahun 1997, maka diperoleh gaji pokok sebesar Rp405.100,00.

      2. Menghitung MI 1 (tahun dan bulan TMB Desember 2000 dikurangi tahun dan bulan TMB pengangkatan): Agustus 1982 s.d Desember 2000= 18 tahun 5 bulan atau 221 bulan.

      3. Menghitung MI 2 (tahun dan bulan TMB Desember 2012 dikurangi tahun dan bulan TMB Januari 2001): Januari 2001 s.d Desember 2012= 12 tahun 0 bulan atau 144 bulan.

      4. Perhitungan manfaat pasti sampai dengan Desember 2012: = {(0,60 x MI 1 x P 1 ) + (0,60 x MI 2 x P 2 )} = {(0,60 x (221/12) x + (405.100 + 40.510 + 8.102) (0,60 x (144/12) x (2.844.400 + 284.440 + 56.888) } = (0,60 x 18,42 x 453.712) + (0,60 x 12 x 3.185.728) = Rp5.014.425,02 + Rp22.937.241,60 = Rp27.951.666,62 3. Menghitung selisih akumulasi iuran+pengembangan pada posisi 1 Agustus 2015 dengan posisi 1 Desember 2012 dan menambahkan hasil perhitungan pada huruf c angka 4):

      5. Akumulasi iuran + pengembangan pada huruf c. 1) f) dikurangi akumulasi iuran+pengembangan pada huruf c angka 1) butir e): = Rp 25.091.578,34 – 16.684.146,68 = Rp 8.407.431,66 2) Menjumlahkan hasil perhitungan d. 1) dengan hasil perhitungan pada huruf c angka 4): = Rp27.951.666,62 + Rp8.407.431,66 = Rp36.359.098,28 4. Menghitung indeks dari perbandingan hasil akumulasi iuran+pengembangan dengan penghasilan terakhir, melalui penyesuaian akumulasi premi berdasarkan hasil perhitungan pada huruf d angka 2). MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 01/08/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 936 6,44 945,08 2 01/09/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 1.872 12,91 1.899,33 3 01/10/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 2.808 19,44 2.862,84 4 01/11/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 3.744 26,01 3.835,70 5 01/12/ 1982 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 4.680 32,62 4.818,00 6 01/01/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 5.616 39,28 5.809,82 7 01/02/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 6.552 45,98 6.811,28 8 01/03/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 7.488 52,74 7.822,44 9 01/04/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 8.424 59,53 8.843,42 10 01/05/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 9.360 66,38 9.874,30 11 01/06/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 10.296 73,27 10.915,19 12 01/07/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 11.232 80,21 11.966,18 13 01/08/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 12.168 87,19 13.027,36 14 01/09/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 13.104 94,23 14.098,84 15 01/10/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 14.040 101,31 15.180,71 16 01/11/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 14.976 108,44 16.273,08 17 01/12/ 1983 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 15.912 115,62 17.376,05 18 01/01/ 1984 PRADA 1000 14.400 14.400 28.800 936 16.848 122,85 18.489,72 19 01/02/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 17.924 131,10 19.755,96 20 01/03/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 19.001 139,40 21.034,48 21 01/04/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 20.077 147,76 22.325,41 22 01/05/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 21.154 156,17 23.628,87 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 23 01/06/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 22.230 164,65 24.944,97 24 01/07/ 1984 PRADA 1000 14.400 18.720 33.120 1.076 23.306 173,18 26.273,84 25 01/08/ 1984 PRADA 1000 15.600 20.280 35.880 1.166 24.473 182,39 27.706,17 26 01/09/ 1984 PRADA 1000 15.600 20.280 35.880 1.166 25.639 191,66 29.152,40 27 01/10/ 1984 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 26.872 201,46 30.680,60 28 01/11/ 1984 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 28.105 211,32 32.223,62 29 01/12/ 1984 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 29.339 221,25 33.781,61 30 01/01/ 1985 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 30.572 231,25 35.354,72 31 01/02/ 1985 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 31.806 241,32 36.943,10 32 01/03/ 1985 PRATU 1000 16.500 21.450 37.950 1.233 33.039 251,46 38.546,88 33 01/04/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 34.521 263,38 40.417,26 34 01/05/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 36.003 275,38 42.305,78 35 01/06/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 37.485 287,46 44.212,63 36 01/07/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 38.967 299,63 46.137,98 37 01/08/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 40.449 311,87 48.082,00 38 01/09/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 41.931 324,21 50.044,89 39 01/10/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 43.413 336,62 52.026,83 40 01/11/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 44.895 349,13 54.027,99 41 01/12/ 1985 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 46.377 361,72 56.048,57 42 01/01/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 47.859 374,39 58.088,76 43 01/02/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 49.341 387,16 60.148,74 44 01/03/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 50.823 400,01 62.228,71 45 01/04/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 52.305 412,94 64.328,85 46 01/05/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 53.787 425,97 66.449,38 47 01/06/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 55.269 439,09 68.590,48 48 01/07/ 1986 PRATU 1000 45.600 0 45.600 1.482 56.751 452,30 70.752,35 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 49 01/08/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 58.360 466,47 73.063,18 50 01/09/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 59.968 480,73 75.396,42 51 01/10/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 61.577 495,10 77.752,31 52 01/11/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 63.186 509,56 80.131,05 53 01/12/ 1986 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 64.795 524,13 82.532,88 54 01/01/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 66.403 538,79 84.958,00 55 01/02/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 68.012 553,55 87.406,66 56 01/03/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 69.621 568,42 89.879,07 57 01/04/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 71.230 583,39 92.375,47 58 01/05/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 72.838 598,46 94.896,10 59 01/06/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 74.447 613,63 97.441,18 60 01/07/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 76.056 628,91 100.010,95 61 01/08/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 77.665 644,30 102.605,66 62 01/09/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 79.273 659,79 105.225,54 63 01/10/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 80.882 675,38 107.870,84 64 01/11/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 82.491 691,09 110.541,80 65 01/12/ 1987 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 84.100 706,90 113.238,68 66 01/01/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 85.708 722,82 115.961,73 67 01/02/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 87.317 738,85 118.711,20 68 01/03/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 88.926 754,99 121.487,34 69 01/04/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 90.535 771,24 124.290,42 70 01/05/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 92.143 787,60 127.120,70 71 01/06/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 93.752 804,07 129.978,43 72 01/07/ 1988 PRATU 1000 49.500 0 49.500 1.609 95.361 820,66 132.863,89 73 01/08/ 1988 PRATU 1000 53.300 0 53.300 1.732 97.093 838,21 135.902,05 74 01/09/ 1988 PRATU 1000 53.300 0 53.300 1.732 98.825 855,89 138.969,69 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 75 01/10/ 1988 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 100.684 874,55 142.195,06 76 01/11/ 1988 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 102.543 893,34 145.451,74 77 01/12/ 1988 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 104.402 912,27 148.740,01 78 01/01/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 106.261 931,32 152.060,18 79 01/02/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 108.120 950,50 155.412,57 80 01/03/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 109.979 969,82 158.797,48 81 01/04/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 111.838 989,27 162.215,23 82 01/05/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 113.697 1.008,85 165.666,15 83 01/06/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 115.556 1.028,56 169.150,55 84 01/07/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 117.415 1.048,42 172.668,75 85 01/08/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 119.274 1.068,40 176.221,09 86 01/09/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 121.133 1.088,53 179.807,90 87 01/10/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 122.992 1.108,79 183.429,50 88 01/11/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 124.851 1.129,20 187.086,25 89 01/12/ 1989 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 126.710 1.149,74 190.778,47 90 01/01/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 128.569 1.170,43 194.506,52 91 01/02/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 130.428 1.191,25 198.270,74 92 01/03/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 132.287 1.212,22 202.071,48 93 01/04/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 134.146 1.233,34 205.909,10 94 01/05/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 136.005 1.254,60 209.783,95 95 01/06/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 137.864 1.276,01 213.696,40 96 01/07/ 1990 KOPDA 1000 57.200 0 57.200 1.859 139.723 1.297,56 217.646,80 97 01/08/ 1990 KOPDA 1000 61.600 0 61.600 2.002 141.725 1.320,24 221.779,93 98 01/09/ 1990 KOPDA 1000 61.600 0 61.600 2.002 143.727 1.343,08 225.953,15 99 01/10/ 1990 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 145.882 1.367,13 230.321,10 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 100 01/11/ 1990 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 148.037 1.391,34 234.731,42 101 01/12/ 1990 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 150.192 1.415,72 239.184,54 102 01/01/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 152.346 1.440,27 243.680,86 103 01/02/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 154.501 1.464,99 248.220,81 104 01/03/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 156.656 1.489,87 252.804,81 105 01/04/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 158.811 1.514,93 257.433,28 106 01/05/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 160.965 1.540,16 262.106,66 107 01/06/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 163.120 1.565,56 266.825,38 108 01/07/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 165.275 1.591,14 271.589,89 109 01/08/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 167.430 1.616,89 276.400,62 110 01/09/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 169.584 1.642,82 281.258,03 111 01/10/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 171.739 1.668,93 286.162,57 112 01/11/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 173.894 1.695,22 291.114,69 113 01/12/ 1991 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 176.049 1.721,68 296.114,86 114 01/01/ 1992 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 178.203 1.748,34 301.163,54 115 01/02/ 1992 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 180.358 1.775,17 306.261,21 116 01/03/ 1992 KOPTU 1000 66.300 0 66.300 2.155 182.513 1.802,19 311.408,34 117 01/04/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 185.779 1.837,03 317.727,69 118 01/05/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 189.045 1.872,12 324.108,36 119 01/06/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 192.312 1.907,44 330.550,93 120 01/07/ 1992 KOPTU 1000 100.500 0 100.500 3.266 195.578 1.943,01 337.056,01 121 01/08/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 199.091 1.980,53 343.873,61 122 01/09/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 202.604 2.018,29 350.757,35 123 01/10/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 206.118 2.056,32 357.707,87 124 01/11/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 209.631 2.094,61 364.725,84 125 01/12/ 1992 KOPTU 1000 108.100 0 108.100 3.513 213.144 2.133,17 371.811,90 126 01/01/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 218.124 2.182,07 380.447,67 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 127 01/02/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 223.104 2.231,31 389.167,22 128 01/03/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 228.084 2.280,89 397.971,38 129 01/04/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 233.064 2.330,81 406.860,96 130 01/05/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 238.044 2.381,07 415.836,79 131 01/06/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 243.024 2.431,68 424.899,71 132 01/07/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 248.004 2.482,63 434.050,56 133 01/08/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 252.984 2.533,94 443.290,19 134 01/09/ 1993 KOPTU 1100 139.300 13.930 153.230 4.980 257.964 2.585,59 452.619,47 135 01/10/ 1993 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 263.058 2.638,39 462.154,78 136 01/11/ 1993 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 268.153 2.691,56 471.782,60 137 01/12/ 1993 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 273.247 2.745,09 481.503,84 138 01/01/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 278.341 2.798,98 491.319,39 139 01/02/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 283.436 2.853,25 501.230,18 140 01/03/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 288.530 2.907,89 511.237,13 141 01/04/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 293.625 2.962,90 521.341,17 142 01/05/ 1994 KOPKA 1100 142.500 14.250 156.750 5.094 298.719 3.018,30 531.543,25 143 01/06/ 1994 KOPKA 1100 142.500 17.100 159.600 5.187 303.906 3.074,71 541.937,82 144 01/07/ 1994 SERDA 1100 147.000 17.640 164.640 5.351 309.257 3.132,64 552.598,64 145 01/08/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 314.939 3.193,24 563.697,35 146 01/09/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 320.621 3.254,25 574.903,74 147 01/10/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 326.303 3.315,69 586.218,87 148 01/11/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 331.985 3.377,55 597.643,77 149 01/12/ 1994 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 337.667 3.439,83 609.179,53 150 01/01/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 343.349 3.502,55 620.827,21 151 01/02/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 349.031 3.565,69 632.587,90 152 01/03/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 354.713 3.629,27 644.462,69 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 153 01/04/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 360.395 3.693,28 656.452,70 154 01/05/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 366.077 3.757,74 668.559,05 155 01/06/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 371.759 3.822,64 680.782,85 156 01/07/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 377.441 3.887,98 693.125,25 157 01/08/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 383.123 3.953,78 705.587,41 158 01/09/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 388.805 4.020,02 718.170,48 159 01/10/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 394.487 4.086,73 730.875,63 160 01/11/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 400.169 4.153,89 743.704,06 161 01/12/ 1995 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 405.851 4.221,51 756.656,95 162 01/01/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 411.534 4.289,59 769.735,51 163 01/02/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 417.216 4.358,15 782.940,97 164 01/03/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 422.898 4.427,18 796.274,56 165 01/04/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 428.580 4.496,68 809.737,51 166 01/05/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 434.262 4.566,66 823.331,08 167 01/06/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 439.944 4.637,12 837.056,55 168 01/07/ 1996 SERDA 1100 156.100 18.732 174.832 5.682 445.626 4.708,06 850.915,19 169 01/08/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 451.639 4.781,77 865.242,74 170 01/09/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 457.652 4.855,98 879.709,30 171 01/10/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 463.666 4.930,71 894.316,23 172 01/11/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 469.679 5.005,95 909.064,87 173 01/12/ 1996 SERDA 1100 165.200 19.824 185.024 6.013 475.692 5.081,71 923.956,62 174 01/01/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 484.559 5.177,61 941.874,29 175 01/02/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 493.426 5.274,16 959.965,82 176 01/03/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 502.293 5.371,38 978.232,87 177 01/04/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 511.160 5.469,27 996.677,16 178 01/05/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 520.027 5.567,83 1.015.300,40 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 179 01/06/ 1997 SERDA 1100 243.600 29.232 272.832 8.867 528.894 5.667,07 1.034.104,33 180 01/07/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 538.027 5.768,82 1.053.359,01 181 01/08/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 547.160 5.871,27 1.072.800,50 182 01/09/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 556.293 5.974,42 1.092.430,62 183 01/10/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 565.425 6.078,29 1.112.251,20 184 01/11/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 574.558 6.182,86 1.132.264,09 185 01/12/ 1997 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 583.691 6.288,16 1.152.471,15 186 01/01/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 592.824 6.394,18 1.172.874,27 187 01/02/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 601.956 6.500,92 1.193.475,34 188 01/03/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 611.089 6.608,40 1.214.276,30 189 01/04/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 620.222 6.716,63 1.235.279,08 190 01/05/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 629.355 6.825,59 1.256.485,63 191 01/06/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 638.488 6.935,30 1.277.897,94 192 01/07/ 1998 SERTU 1100 250.900 30.108 281.008 9.133 647.620 7.045,77 1.299.518,00 193 01/08/ 1998 SERTU 1100 263.500 31.620 295.120 9.591 657.212 7.160,15 1.321.810,92 194 01/09/ 1998 SERTU 1100 263.500 31.620 295.120 9.591 666.803 7.275,32 1.344.320,13 195 01/10/ 1998 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 676.566 7.392,46 1.367.220,68 196 01/11/ 1998 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 686.328 7.510,40 1.390.343,42 197 01/12/ 1998 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 696.091 7.629,15 1.413.690,50 198 01/01/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 705.854 7.748,72 1.437.264,11 199 01/02/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 715.616 7.869,11 1.461.066,43 200 01/03/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 725.379 7.990,33 1.485.099,70 201 01/04/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 735.142 8.112,38 1.509.366,15 202 01/05/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 744.905 8.235,27 1.533.868,04 202 01/05/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 744.905 8.235,27 1.533.868,04 203 01/06/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 754.667 8.359,01 1.558.607,66 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 204 01/07/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 764.430 8.483,59 1.583.587,31 205 01/08/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 774.193 8.609,04 1.608.809,33 206 01/09/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 783.955 8.735,34 1.634.276,06 207 01/10/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 793.718 8.862,52 1.659.989,88 208 01/11/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 803.481 8.990,56 1.685.953,18 209 01/12/ 1999 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 813.243 9.119,49 1.712.168,39 210 01/01/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 823.006 9.249,31 1.738.637,96 211 01/02/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 832.769 9.380,01 1.765.364,34 212 01/03/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 842.531 9.511,62 1.792.350,03 213 01/04/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 852.294 9.644,13 1.819.597,54 214 01/05/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 862.057 9.777,55 1.847.109,43 215 01/06/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 871.819 9.911,89 1.874.888,24 216 01/07/ 2000 SERTU 1101 263.500 36.890 300.390 9.763 881.582 10.047,16 1.902.936,58 217 01/08/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 891.834 10.186,71 1.931.750,86 218 01/09/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 902.086 10.327,22 1.960.844,71 219 01/10/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 912.337 10.468,70 1.990.220,83 220 01/11/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 922.589 10.611,16 2.019.881,98 221 01/12/ 2000 SERTU 1101 276.700 38.738 315.438 10.252 932.841 10.754,59 2.049.830,91 222 01/01/ 2001 SERTU 1101 794.500 111.230 905.730 29.436 962.277 11.030,90 2.099.441,04 223 01/02/ 2001 SERTU 1101 794.500 111.230 905.730 29.436 991.713 11.309,11 2.149.532,51 224 01/03/ 2001 SERTU 1101 794.500 111.230 905.730 29.436 1.021.149 11.589,24 2.200.109,99 225 01/04/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.051.371 11.876,69 2.251.971,28 226 01/05/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.081.593 12.166,11 2.304.335,74 227 01/06/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.111.814 12.457,53 2.357.208,26 228 01/07/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.142.036 12.750,95 2.410.593,78 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 229 01/08/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.172.258 13.046,39 2.464.497,26 230 01/09/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.202.480 13.343,86 2.518.923,74 231 01/10/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.232.701 13.643,37 2.573.878,28 232 01/11/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.262.923 13.944,94 2.629.366,02 233 01/12/ 2001 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.293.145 14.248,59 2.685.392,12 234 01/01/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.323.366 14.554,32 2.741.961,81 235 01/02/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.353.588 14.862,15 2.799.080,36 236 01/03/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.383.810 15.172,11 2.856.753,10 237 01/04/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.414.031 15.484,19 2.914.985,41 238 01/05/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.444.253 15.798,42 2.973.782,71 239 01/06/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.474.475 16.114,80 3.033.150,48 240 01/07/ 2002 SERKA 1101 815.700 114.198 929.898 30.222 1.504.696 16.433,37 3.093.094,26 241 01/08/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.535.733 16.759,72 3.154.442,66 242 01/09/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.566.770 17.088,33 3.216.386,28 243 01/10/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.597.807 17.419,19 3.278.930,90 244 01/11/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.628.844 17.752,32 3.342.082,35 245 01/12/ 2002 SERKA 1101 837.700 117.278 954.978 31.037 1.659.880 18.087,75 3.405.846,53 246 01/01/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.696.282 18.462,36 3.475.646,26 247 01/02/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.732.684 18.839,55 3.546.123,22 248 01/03/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.769.085 19.219,33 3.617.283,98 249 01/04/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.805.487 19.601,73 3.689.135,17 250 01/05/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.841.889 19.986,75 3.761.683,48 251 01/06/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.878.290 20.374,42 3.834.935,69 252 01/07/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.914.692 20.764,76 3.908.898,63 253 01/08/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.951.093 21.157,78 3.983.579,18 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 254 01/09/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 1.987.495 21.553,50 4.058.984,31 255 01/10/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.023.897 21.951,94 4.135.121,06 256 01/11/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.060.298 22.353,12 4.211.996,52 257 01/12/ 2003 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.096.700 22.757,06 4.289.617,85 258 01/01/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.133.102 23.163,77 4.367.992,29 259 01/02/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.169.503 23.573,29 4.447.127,16 260 01/03/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.205.905 23.985,61 4.527.029,83 261 01/04/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.242.306 24.400,78 4.607.707,74 262 01/05/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.278.708 24.818,79 4.689.168,43 263 01/06/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.315.110 25.239,68 4.771.419,48 264 01/07/ 2004 SERKA 1101 982.500 137.550 1.120.050 36.402 2.351.511 25.663,47 4.854.468,56 265 01/08/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.388.824 26.096,43 4.939.243,70 266 01/09/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.426.138 26.532,37 5.024.841,35 267 01/10/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.463.451 26.971,31 5.111.269,51 268 01/11/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.500.764 27.413,26 5.198.536,23 269 01/12/ 2004 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.538.077 27.858,26 5.286.649,65 270 01/01/ 2005 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.575.390 28.306,31 5.375.617,98 271 01/02/ 2005 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.612.703 28.757,44 5.465.449,52 272 01/03/ 2005 SERKA 1101 1.007.100 140.994 1.148.094 37.313 2.650.016 29.211,68 5.556.152,64 273 01/04/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.688.492 29.677,03 5.648.910,46 274 01/05/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.726.969 30.145,59 5.742.568,25 275 01/06/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.765.445 30.617,36 5.837.134,75 276 01/07/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.803.922 31.092,38 5.932.618,77 277 01/08/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.842.398 31.570,67 6.029.029,22 278 01/09/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.880.874 32.052,24 6.126.375,08 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 279 01/10/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.919.351 32.537,13 6.224.665,43 280 01/11/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.957.827 33.025,35 6.323.909,43 281 01/12/ 2005 SERMA 1101 1.038.500 145.390 1.183.890 38.476 2.996.304 33.516,92 6.424.116,34 282 01/01/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.040.553 34.051,56 6.531.123,90 283 01/02/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.084.801 34.589,88 6.639.169,68 284 01/03/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.129.050 35.131,89 6.748.263,77 285 01/04/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.173.299 35.677,63 6.858.416,34 286 01/05/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.217.548 36.227,13 6.969.637,65 287 01/06/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.261.797 36.780,40 7.081.938,07 288 01/07/ 2006 SERMA 1101 1.194.300 167.202 1.361.502 44.249 3.306.045 37.337,48 7.195.328,08 289 01/08/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.351.402 37.906,00 7.310.936,79 290 01/09/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.396.759 38.478,43 7.427.667,17 291 01/10/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.442.115 39.054,79 7.545.530,13 292 01/11/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.487.472 39.635,12 7.664.536,64 293 01/12/ 2006 SERMA 1101 1.224.200 171.388 1.395.588 45.357 3.532.829 40.219,44 7.784.697,80 294 01/01/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.584.988 40.854,54 7.912.893,19 295 01/02/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.637.147 41.494,01 8.042.332,38 296 01/03/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.689.305 42.137,87 8.173.027,45 297 01/04/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.741.464 42.786,17 8.304.990,58 298 01/05/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.793.623 43.438,91 8.438.234,06 299 01/06/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.845.782 44.096,15 8.572.770,33 300 01/07/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.897.941 44.757,90 8.708.611,92 301 01/08/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 3.950.100 45.424,21 8.845.771,51 302 01/09/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.002.259 46.095,09 8.984.261,87 303 01/10/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.054.418 46.770,59 9.124.095,93 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 304 01/11/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.106.577 47.450,73 9.265.286,71 305 01/12/ 2007 SERMA 1101 1.407.800 197.092 1.604.892 52.159 4.158.736 48.135,55 9.407.847,38 306 01/01/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.221.329 48.896,80 9.562.325,74 307 01/02/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.283.921 49.663,29 9.718.302,92 308 01/03/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.346.513 50.435,04 9.875.793,45 309 01/04/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.409.105 51.212,11 10.034.812,02 310 01/05/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.471.698 51.994,51 10.195.373,45 311 01/06/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.534.290 52.782,30 10.357.492,71 312 01/07/ 2008 SERMA 1101 1.689.400 236.516 1.925.916 62.592 4.596.882 53.575,50 10.521.184,92 313 01/08/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.661.038 54.384,90 10.688.044,02 314 01/09/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.725.194 55.199,87 10.856.522,06 315 01/10/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.789.350 56.020,44 11.026.634,74 316 01/11/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.853.505 56.846,65 11.198.397,92 317 01/12/ 2008 SERMA 1101 1.731.600 242.424 1.974.024 64.156 4.917.661 57.678,54 11.371.827,62 318 01/01/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 4.992.087 58.586,76 11.557.309,91 319 01/02/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.066.513 59.501,22 11.744.591,82 320 01/03/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.140.939 60.421,97 11.933.690,83 321 01/04/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.215.365 61.349,05 12.124.624,55 322 01/05/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.289.791 62.282,51 12.317.410,78 323 01/06/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.364.217 63.222,38 12.512.067,51 324 01/07/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.438.643 64.168,71 12.708.612,87 325 01/08/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.513.070 65.121,55 12.907.065,21 326 01/09/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.587.496 66.080,94 13.107.443,00 327 01/10/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.661.922 67.046,92 13.309.764,95 328 01/11/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.736.348 68.019,55 13.514.049,90 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 329 01/12/ 2009 SERMA 1101 2.008.800 281.232 2.290.032 74.426 5.810.774 68.998,86 13.720.316,91 330 01/01/ 2010 SERMA 1101 2.111.000 295.540 2.406.540 78.213 5.888.986 70.010,94 13.932.408,46 331 01/02/ 2010 SERMA 1101 2.111.000 295.540 2.406.540 78.213 5.967.199 71.029,98 14.146.557,80 332 01/03/ 2010 SERMA 1101 2.111.000 295.540 2.406.540 78.213 6.045.411 72.056,02 14.362.784,91 333 01/04/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.126.069 73.105,93 14.583.578,97 334 01/05/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.206.727 74.163,05 14.806.515,27 335 01/06/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.287.385 75.227,45 15.031.614,58 336 01/07/ 2010 PELDA 1101 2.177.000 304.780 2.481.780 80.658 6.368.043 76.299,16 15.258.897,90 337 01/08/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.450.801 77.392,68 15.490.507,54 338 01/09/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.533.560 78.493,72 15.724.364,35 339 01/10/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.616.318 79.602,33 15.960.490,14 340 01/11/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.699.077 80.718,56 16.198.906,91 341 01/12/ 2010 PELDA 1101 2.233.700 312.718 2.546.418 82.759 6.781.836 81.842,47 16.439.636,90 342 01/01/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 6.874.061 83.039,18 16.692.260,67 343 01/02/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 6.966.285 84.244,12 16.947.335,50 344 01/03/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.058.510 85.457,35 17.204.885,17 345 01/04/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.150.735 86.678,91 17.464.933,69 346 01/05/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.242.960 87.908,87 17.727.505,31 347 01/06/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.335.185 89.147,29 17.992.624,50 348 01/07/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.427.410 90.394,23 18.260.315,99 349 01/08/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.519.635 91.649,73 18.530.604,74 350 01/09/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.611.859 92.913,87 18.803.515,93 351 01/10/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.704.084 94.186,70 19.079.075,03 352 01/11/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.796.309 95.468,28 19.357.307,71 353 01/12/ 2011 PELDA 1101 2.489.200 348.488 2.837.688 92.225 7.888.534 96.758,67 19.638.239,91 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 354 01/01/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 7.990.762 98.126,71 19.931.998,40 355 01/02/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.092.991 99.504,15 20.228.607,05 356 01/03/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.195.219 100.891,06 20.528.093,52 357 01/04/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.297.447 102.287,50 20.830.485,73 358 01/05/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.399.676 103.693,55 21.135.811,88 359 01/06/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.501.904 105.109,26 21.444.100,42 360 01/07/ 2012 PELDA 1101 2.759.200 386.288 3.145.488 102.228 8.604.133 106.534,71 21.755.380,11 361 01/08/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 8.709.518 107.991,66 22.072.867,24 362 01/09/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 8.814.903 109.458,62 22.393.434,77 363 01/10/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 8.920.288 110.935,67 22.717.112,57 364 01/11/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 9.025.673 112.422,88 23.043.930,83 365 01/12/ 2012 PELDA 1101 2.844.400 398.216 3.242.616 105.385 9.131.058 113.920,31 23.373.920,02 366 01/01/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.242.915 115.472,53 23.713.646,33 367 01/02/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.354.773 117.035,42 24.056.668,81 368 01/03/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.466.631 118.609,06 24.403.019,43 369 01/04/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.578.488 120.193,52 24.752.730,49 370 01/05/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.690.346 121.788,88 25.105.834,59 371 01/06/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.802.204 123.395,20 25.462.364,65 372 01/07/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 9.914.061 125.012,56 25.822.353,92 373 01/08/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.025.919 126.641,04 26.185.835,94 374 01/09/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.137.777 128.280,72 26.552.844,62 375 01/10/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.249.634 129.931,67 26.923.414,16 376 01/11/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.361.492 131.593,97 27.297.579,13 377 01/12/ 2013 PELDA 1101 3.019.100 422.674 3.441.774 111.858 10.473.350 133.267,70 27.675.374,39 378 01/01/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.591.917 134.999,07 28.063.610,04 MASA IURAN TGL IURAN PANGKAT KODE JIWA Gaji Pokok TPP + TI+TA GP+TI+T A+TPP IURAN SEBULAN AKUMULASI IURAN BUNGA PERBULAN (%) AKUMULASI + PENGEMBAN GAN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 379 01/02/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.710.484 136.742,34 28.455.612,50 380 01/03/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.829.052 138.497,59 28.851.418,33 381 01/04/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 10.947.619 140.264,92 29.251.064,43 382 01/05/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 11.066.187 142.044,39 29.654.588,07 383 01/06/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 11.184.754 143.836,09 30.062.026,85 384 01/07/ 2014 PELDA 1101 3.200.200 448.028 3.648.228 118.567 11.303.321 145.640,12 30.473.418,77 385 01/08/ 2014 PELDA 1101 3.301.100 462.154 3.763.254 122.306 11.425.627 147.482,25 30.892.576,81 386 01/09/ 2014 PELDA 1101 3.301.100 462.154 3.763.254 122.306 11.547.933 149.337,04 31.315.801,69 387 01/10/ 2014 PELTU 1101 3.404.300 476.602 3.880.902 126.129 11.674.062 151.230,87 31.746.993,53 388 01/11/ 2014 PELTU 1101 3.404.300 476.602 3.880.902 126.129 11.800.192 153.137,72 32.182.368,97 389 01/12/ 2014 PELTU 1101 3.404.300 476.602 3.880.902 126.129 11.926.321 155.057,68 32.621.968,60 390 01/01/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.060.020 157.042,88 33.073.476,16 391 01/02/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.193.718 159.041,73 33.529.364,43 392 01/03/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.327.417 161.054,32 33.989.675,92 393 01/04/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.461.115 163.080,75 34.454.453,53 394 01/05/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.594.814 165.121,10 34.923.740,61 395 01/06/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.728.513 167.175,49 35.397.580,91 396 01/07/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.862.211 169.244,00 35.876.018,59 397 01/08/ 2015 PELTU 1101 3.608.600 505.204 4.113.804 133.699 12.995.910 171.326,73 36.359.098,28 diperoleh:

      6. Akumulasi iuran + pengembangan s.d. 1 Agustus 2015 sebesar Rp36.359.098,28 2) Penghasilan terakhir (P) pada 1 Agustus 2015 sebesar Rp4.113.804 3) Indeks iuran (FII) Rp36.359.098,28 : Rp4.113.804 = 8,83832 (Hanya digunakan 5 angka terakhir di belakang koma).

  1. Menghitung manfaat TA dengan menggunakan indeks pada huruf e angka 3): TA = FII x P = 8,83832 x 4.113.804 = 36.359.098,28 = 36.360.000 (pembulatan). P PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO

Webmentions

Anda dapat memberikan tanggapan atas peraturan ini dengan like, retweet/repost pada tweet yang mencantumkan tautan pada laman ini.

Tanggapan (0):